3. Runtuh

2.4K 102 5
                                        
















Giselle POV.










Setelah pengakuan Clara tempo hari saat aku menemukan pil kontrasepsi yang Clara punya dan mengaku jika itu miliknya dan Ale jujur hatiku makin patah, Ale lebih percaya tentang dirinya kepada Clara di banding aku yang dari kecil bersamanya, aku hanya bisa mengangguk dan kembali berusaha move on dari Ale, Clara mengakui mempunyai hubungan lebih dengan Leon, lalu mereka putus karena kelakuan Leon yang tempramental, dan Clara meminta maaf padaku, aku pernah mengucapkan jika aku akan merebut Ale dari Clara jika Clara melakukan hal gila, dan aku mengakui jika aku masih mencintai Ale pada Clara, tapi ternyata aku tak bisa melakukan hal itu, aku tetap membiarkannya bersama seseorang yang sangat ku cintai, satu tahun kembali berlalu, dan kini tahun ke dua aku dengan Bastian memiliki hubungan, tapi jujur hatiku belum juga terbuka untuknya


" Kamu kenapa si ngelamun aja?" Tanya Bastian saat aku sedang duduk di kantin bersamanya.

" Gapapa sayang lagi pusing aja sama tugas" Jawabku tersenyum padanya.

" Tadi dirumah sarapan gak?" Tanyanya lembut padaku.

" Belum, nungguin Bella sama Clara mau makan di kantin bareng soalnya" Ucapku dan Bastian mengangguk.

" Yaudah, mau minum apa sekarang?" Tanya Bastian lagi padaku.

" Mau chocolatos coklat pake es" Jawabku kemudian ia tersenyum.

" Oke aku pesenin dulu" Ucapnya.




Kemudian Bastian berlalu dari hadapanku menuju salah satu pedagang, aku duduk diam dan membuka ponselku, hingga tak lama suara cempreng wanita yang memekikkan telinga membuatku menoleh tajam kearahnya, dan tak lupa juga seorang laki-laki yang hanya cengengesan melihat tingkah pacarnya itu.


" Gisella Adler....." Teriak Bella membuat semua mata menatapnya dan juga kearahku.

" Berisik Bella asu... Pagi-pagi...." Ucapu gemas dan kesal padanya.

" Lagi diem-diem bae, Bastian mana?" Ucap Bella.

" Lagi mesenin Es" Jawabku.

" Clara ngehubungin lo gak? Tuh bocah ngilang anjir dua hari" Ucap Bella membuatku menggeleng.

" Kaga tau gue, gak ngechat gue dia" Jawabku.

" Kemana anying si kunyuk ini" Ucap Bella.

" Ger ayo nonton boxing lagi" Ucap Bastian pada kakakku saat ia kembali dan memberikan aku segelas es yang tadi ku minta.

" Ayo gas" jawab Gerald hingga tak lama saat kami berempat duduk.

" Ehem..."



Aku menoleh ke arah suara deheman dari sebelahku, dan saat aku menoleh tubuhku kaku seketika, aku terdiam dan masih mencerna apakah ini hanya haluanku saja atau dirinya sudah pulang kesini? Ini benar dirinya atau bukan?


" Al?" ucapku tanpa mengedipkan mataku kearahnya.

" Kenapa Sell?" Tanya Ale dengan santai.

" Kok kamu bisa disini?" Ucapku yang masih tak percaya.

" Ya bisa, kan pulang" Jawabnya santai.




Aku masih tak percaya jika Ale kini ada di depan mataku, setelah empat tahun aku tak pernah melihatnya lagi, kini dirinya berada di depan mataku, seketika aku bangkit dari dudukku lalu memeluk tubuh tingginya yang makin menjulang tinggi, aku memeluknya erat benar-benar erat, aku merindukannya, Alexandra pulang, aku tak menyangka dengan apa yang aku liat, dan apa yang ku dekap saat ini, aku ingin melepaskan kerinduanku padanya selama empat tahun ini meskipun hanya dengan memeluknya sesaat.



Another Love (GXG 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang