31. Care

1.2K 78 19
                                        














Cleo Pov.








Kemarin-kemarin aku sempat di buat pusing dengan keadaan pekerjaanku yang benar-benar sedang banyak-banyaknya, jadwal melahirkan, check up, konsultasi dan sebagainya itu benar-benar padat, hingga aku menjadi sedikit sulit untuk bisa menghabiskan waktu dengan Gisella, dan tak lama dari situ saat ia berkunjung ke tempat kerjaku Giselle harus salah paham dengan kejadian aku menggendong Sheila, dan ia pergi begitu saja hingga membuatku mencarinya kemana-mana, aku mengerti dengan trust issue dan kesalah pahaman-nya, aku mengerti Giselle overthinking dan cemburu, aku mengerti semua itu dan aku berusaha untuk memberikannya penjelasan dan pengertian untuknya.

" Aku mau ikut kamu kerja" Ucapnya tiba-tiba saat aku sedang sarapan pagi dengannya.

" Ayo ikut" Jawabku sambil tersenyum dan menggenggam tangannya.

" Aku lagi gak pengen jauh-jauh dari kamu" Ucapnya lagi dan akupun mengangguk pelan.

" Iyaa sayang, ayo ikut aku kerja" Jawabku mengeratkan genggamanku pada tangannya.

" Kamu gak risih emang?" Tanya Giselle dengan raut wajah bingung.

" Ya kenapa harus risih sayang? Kalo kamu gak sibuk di kantor mau ikut aku kerja ayo ikut aku, temenin aku" jawabku dan ia mengerutkan keningnya.

" Yaudah tapi kalo aku bosen anterin aku ke kantor ya?" ucapnya dan akupun mengangguk.

" Iyaa sayang" Jawabku tersenyum.


Setelah menyelesaikan sarapan pagi kami, aku dan Giselle langsung memutuskan untuk berangkat ke rumah sakit, dan hari ini ia memintaku membawa motor, ya dengan senang hati aku menuruti keinginannya, selama aku berpacaran dengannya aku banyak melihat sisi lain dari Giselle, dulu Giselle yang ku kenal adalah gadis diam dan dingin, berwajah datar dan terlihat dewasa dan keras, tapi setelah aku mengenalnya lebih dekat dan lebih jauh, ia adalah gadis yang sangat manja, ia cukup overprotektif dan posesif, dan Gisella adalah anak kecil yang berada di tubuh orang dewasa, sangat menggemaskan untukku, aku tak pernah keberatan dengan sikapnya, aku menyukai Gisella yang terbuka seperti ini, menunjukkan siapa aslinya, menunjukkan sifat manja dan sifat anak kecilnya, aku paham karena aku lebih dewasa darinya aku harus mengerti moodnya yang sering naik turun, dan semua sifatnya, dan semakin hari aku semakin mencintainya, benar-benar mencintainya.

" Pagi Dok" sapa beberapa perawat yang bertemu dengan kami saat aku dan Giselle berjalan memasuki rumah sakit.

" Pagi sus" Jawabku sambil tersenyum pada mereka.

" Perawat disini suka gatel gak sama kamu?" Tanya Giselle tiba-tiba, dan aku menoleh kepada gadis yang hanya sebatas daguku ini.

" Enggak lah sayang" Jawabku

" Masa?" Tanyanya lagi tak percaya.

" Ya selama aku disini si aku fokus kerja gak tengok kanan kiri juga, makanya aku gak pernah ngerasa aku di gatelin karena aku juga ngobrol soal kerjaan, selesai kerja pulang" Jawabku dan ia hanya melirik ke arahku.

" Pagi Dok, maaf ini ada pasien mau konsultasi di jam delapan, artinya sepuluh menit lagi dia sampai" Ucap Disa perawat yang memang menjadi asistenku, sambil memberikan dokumen saat aku baru keluar lift

" Siapa?" Tanyaku pada asistenku sambil ku buka dokumennya.

" Laura Andira" Jawab Disa.

" Dia baru sembilan belas tahun?" Tanyaku kepada Disa.

" Iya dok, dan minta di privasikan tapi" Ucap Disa dan akupun mengangguk.

" So?" Giselle tiba-tiba menatap ke arahku.

Another Love (GXG 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang