Author POV.
Seorang wanita sedang menangis di dalam kamarnya, seluruh barang yang ada di kamarnya sudah melayang di lempar olehnya, hatinya benar-benar tak kuat, jiwanya sudah tak kuat menopang tubuhnya, rasa sakit benar-benar menggerogoti dirinya, kali ini dirinya benar-benar harus kehilangan seseorang yang paling di cintai dan di inginkan ya sejak kecil, ia saat ini hanya bisa menangis, berteriak, dan memukuli dadanya yang terasa sesak, saat sebuah surat undangan pernikahan sampai di tangannya, manusia yang paling di cintainya akan menikah dengan orang lain yang dimana adalah sahabatnya sendiri.
" Gak guna anjing gue hidup lagi!!!" Teriak wanita itu sambil terus melemparkan segala benda yang ada di sekitarnya.
" Harusnya gue! Harusnya gue yang nikah sama lo brengsek!" Ucapnya lagi sambil terus menangis.
" Al.... Hiksss... Aku gak rela Al... Aku gak rela kamu nikah sama orang lain, aku mau kamu Al, kenapa dari dulu cinta aku ke kamu selalu rumit.... Hiksss...."
Teriakan Giselle terdengar sampai keluar kamar, kebetulan Bella yang mau menghampirinya mendengar teriakkan-teriakkan Giselle, Bella berdiri mematung mendengar tangisan dan teriakkan-teriakkan pilu dari Giselle, dan di dalam ruangan Giselle sudah memegang cutter dan di letakan di pergelangan tangannya, Giselle merasa sudah tak sanggup lagi menjalani hidup, hidupnya seketika mati, tak ada lagi yang berarti dalam hidupnya, Giselle menekan keras ujung cutternya ke pergelangan tangannya hingga menusuknya sebelum di tarik untuk memutus urat nadinya, seketika cairan merah bernama darah keluar dari pergelangan tangannya, tapi tak lama dari situ Bella masuk kedalam kamar Giselle dan melihat apa yang sedang Giselle lakukan.
" Anjing! Giselle Lo ngapain!" Teriak Bella lalu berlari dan merebut Cutter dari tangan Giselle.
" Brengsek! Balikin cutternya bangsat! Hikkks..." Teriak Giselle kepada Bella sambil menangis kejer, dan tangannya yang tadi di tusukan ujung cutter kini mengeluarkan darah yang mengelilingi tangannya.
" Sell... Hei lo mau nagapin?" Tanya Bella berusaha menurunkan nadanya dan memajukan tubuhnya ke arah Giselle dan memeluknya.
" Gue mau mati Bell, gue gak kuat ngelihat Ale nikah sama Clara, gue gak kuat Bell, gua gak bisa ngelupain Ale selama ini, sakit Bell sakit hiksss... hati gue sakit... gue gak rela Ale pergi dari hidup gue" Ucap Giselle dalam pelukan Bella.
" Sell sini duduk gue bersihin dulu luka lo, kita ngobrol ayok" Ucap Bella mendudukan Giselle kemudian Bella melepaskan kaos miliknya dan menekankan pada luka Giselle untuk menahan darah yabg terus keluar.
" Gue masih cinta sama Ale Bell, hiksss tapi gue gak bisa apa-apa sekarang, gue gak kuat jalanin hidup gue lagi" Ucap Giselle masih dalam tangisnya.
" Gue tau kok, selama ini gue ngeliat kalo lo masih cinta sama Ale, maaf Sell kalo dulu gue gak nyomblangin Clara sama Ale semuanya gak akan kaya gini, ini semua salah gue, gue gak tau posisi lo pada saat itu, serapuh apa jadi lo, tolong maafin gue Sell, tapi please jangan kaya gini, lo sangat berarti buat Gue, Gerald, termasuk Clara sama Ale, maaf kita semua gak ngertiin perasaan dan posisi lo, gue gak tau dengan segala hal yang lo pendem sendirian, yang lo jalanin, gue sayang sama lo Sell, sayang banget, please jangan kaya gini, ceritain semua apa yang lagi lo rasain ke gue, gue janji akan selalu ada buat lo, nemenin lo dan selalu support lo, please jangan lakuin hal bodoh kaya gini, gue tau Ale sangat berarti buat lo, tapi Sell, diri lo jauh lebih berarti dari apapun" Ucap Bella menatap Giselle sambil telaten membersihkan luka yang ada pada pergelangan tangan Giselle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love (GXG 21+)
Romance⚠️ GXG 🔞🔞 1821. Ini lanjutan dari cerita, I can't believe i'm loving you ya, tapi sisi dari povnya giselle Gisella Adler satu nama yang mempunyai kisah hidup rumit, punya segalanya tapi hatinya hampa, mencintai satu sosok manusia yang seharusny...