46. Mengakui

1.5K 93 29
                                        












Author POV.


















Ale yang masih bengong di luar rumah pun sudah semakin kalut, ia berlari ke arah basement dan mengendarai mobil Ferrari 812nya untuk mengejar mobil Giselle, ia rela kehilangan Giselle dan membiarkan Giselle pergi, tapi Ale tak pernah rela Clara pergi dari hidupnya, Ale berkendara cukup cepat mengejar mobil Giselle yang memang sudah tak terlihat, ia tak tau Clara kemana tapi Apartemen Giselle lah tujuan utama Ale saat ini, hingga tak lama Ale sampai di apartemen Giselle dan benar saja, mobil Porsche yang tadi Giselle kendarai sudah ada di basement, Ale memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju lobby untuk minta akses agar bisa sampai di unitnya Giselle, dengan mudah Ale mendapatkan akses di apartemen ini, ia menaiki lift menuju lantai unit Giselle dan saat di depan pintu Ale mengetuk pintu unit apartemennya Giselle, hingga tak lama suara pintu pun terbuka, Ale langsung berhadapan dengan seseorang saat ini.


" Bangsat lo Al"


Bugh.... Cleo memukul wajah Ale sangat keras, hingga tubuh Ale terhuyung ke belakang, kekesalan yang selama ini Cleo pendam akhirnya terluapkan saat ini juga, dan Ale yang tak siap di hajar pun tak bisa menghindari pukulan yang Cleo layangkan barusan kepadanya.


" Bangsat gue kesini buat ketemu Clara" Ucap Ale kesal sambil menyeka darah yang keluar dari hidungnya.

" Ga ada Clara disini, mending lo cabut deh Al, bini gue balik-balik nangis, lo apain anjing" Ucap Cleo meluapkan emosi kepada Ale, sebetulnya tadi Giselle tak menangis saat pulang, tapi kan pasti selama di sana Giselle menangis, karena mata bengepnya Giselle tadi masih terlihat.

" Boong anjing, orang tadi Giselle bawa Clara cabut dari rumah gue" Ucap Ale tak percaya.

" Ya di anterin ke rumah nyokapnya kali, intinya gak ada Clara di sini, bini gue lo apain jawab dulu bangsat" Ucap Cleo menarik kerah kemeja Ale.

" Sorry Cle, Clara tau kalo gue sama Giselle pernah ada hubungan saat gue udah nikah sama Clara, tadi gue sama Giselle di sidang sama Clara, gue ngaku gue salah, gue gak bisa tegas menolak kehadiran Giselle pada saat itu dan malah berlarut-larut gak jelas sampe malah nyiksa diri gue sendiri selama ini, gue sadar dari dulu gue gak bisa bahagiain Giselle, dari dulu gue selalu milih Clara tapi gue juga gak berani untuk ninggalin Giselle, banyak kesalahan yang gue buat ke Giselle maupun Clara, gue tau gue yang salah, gue yang gak bisa tegas karena gue gak mau ngelukain hati Giselle, gue yang pengecut gak berani bilang ke Clara apa yang gue lakuin, tapi gue sadar Cle, sayang gue ke Giselle dan ke Clara itu beda, Giselle sahabat gue dari kecil gue sayang sama dia karena dari kecil dia selalu bergantung sama gue, yang ngebuat gue jadi gak pernah bisa bilang enggak dengan apa yang dia mau, sedangkan Clara, rasa sayang gue ke Clara karena gue butuh Clara sebagai pendamping hidup gue, dia yang selalu nemenin gue dari dulu, dia yang selalu jadi support system gue, dia yang selalu menunjukan kepeduliannya terhadap gue, dia yang ngebuat gue jatuh cinta di saat gue kehilangan arah, dia istri gue Cle, ibu dari anak-anak gue, gue dari dulu berani kehilangan Giselle tapi gue gak pernah berani untuk kehilangan Clara" Ucap Ale yang kini sudah menitikkan air matanya, ia tak perduli dengan harga dirinya dengan menangis saat ini karena, ia benar-benar takut kehilangan Clara.

" Gue ngerti kok Al, dari dulu lo selalu nyakitin Giselle dengan sikap anjing lo itu karena lo lebih mentingin Clara, Giselle juga sadar itu kok, tapi saat ini semua lagi panas, Clara shock pasti dengan semua yang terjadi, mending lo tenangin diri lo dulu, biarinin Clara juga tenang, jangan lo buru-buru dulu, kalo dia udah reda dan bisa berfikir jernih juga, pasti dia bakal mau di ajak ngobrol sama lo kok" Ucap Cleo menurunkan nadanya.



Another Love (GXG 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang