10

132 7 0
                                    

🐻
..

Saat ini jam menunjukkan jam 5 sore. Echa sedang disuapin bubur sama nana. Atas request tadi siang yaa bund soalnya semua udah diturutin sama Maraka.

"Naaa kamu kapan pulang?" Tanya Echa ke Nana.

"Yaaa nungguin loo mendingan lahh caa" jawab Nana masih sambil menyuapkan bubur kemulut Echa.

"Pulang aja deh nggausah nungguin gue. Nggapapa kok gue disini paling besok udah bisa pulang"

"Enggakkk yahh Lo mau disini ajaa sendirian gituuu jangan kaya anak yang ngga punya keluarga caaa selagi ada gue dan yang lain Lo masih ngga sendirian"

"Caaa plisss yah kalo sakit bilangg jangan kaya gini loo mendem sendiri kan sebelum drop sebelumnya Lo juga begadang kan sebelum ke Bandung. Kenapa sii caaa sekarang loo giniii?kemana Echa yang selalu ngeluh kalo ada yang sakit. Lo kepleset aja nangisnya udah seharian tapi sekarang apaaa loo sakit selalu dipendem sendiri. Lo nggak sendirian caaa loo punya guee punya renaaa yashi mbak xa Shareen jugaa" ucap Nana dengan mata yang berkaca kaca. Nana aslinya sudah muak dengan Echa yang seperti ini. Nana kangen Echa yang selalu over apapun yang dilakuin.

Nana meletakkan mangkok Bubur dinakas samping ranjang Echa.

"Gue keluar dulu yah TK manggil yashi dulu" ucap Nana beranjak dari duduknya.

"Naaa maaaff" ucapan Echa menghentikan langkah Nana.

"Gue maafin kalo Lo udah bisa berdamai dengan diri Lo sendiri caaa. Gue juga sakit liat loo kayak ginii" setelah mengucapkan itu Nana melanjutkan langkahnya yang tadi sempet terhenti. Kemudian Nana keluar dari ruang rawat Echa mendudukan dirinya dilantai dingin rumah sakit dan menangis pelan.

"Naaa kenapaaa?" Jevano yang melihat Nana menangis didepan ruang rawat Echa langsung lari menghampiri dan memeluk Nana.

"Sakitt jennn hikss liat Echa Kya gituuu hiksss dia selalu bilang nggapapa hiks ditinggal sendirian hiksss" jawab Nana masih sambil menangis dipelukan jevano.

"Udah udah cupp cuppp jangan nangisss sayangg. Nanti mata kamu sakit lohh. Nanti bicarain sama Echa lagi yaa sayangg" ucap Jevan menenangkan Nana yang terus menangis.

"Bentar yaa aku tlvn mas Qian sama yashi dulu suruh nungguin Echa. Nanti kita keluar dulu nyari jajan buat kamu" ucap jevan perlahan melepaskan pelukan Nana.

"Haloo masss bisa keruangan Echa dulu ngga?sama yashi" tanya jevano.

"Bisaa Jev kenapa emangnya?" Jawab Qian diseberang tlvn.

"Ini Nana mau jajan dulu soalnya katanya laper" jawab Jeno berbohong.

"Ini otw kesitu Jev bentar yah yashi masih ngantongin barang barang"

Setelah itu jevan mematikan sambungan tlvnnya dan menuntun Nana kekursi depan ruang rawat Echa.

"Udah yaaa jangan nangis lagiii" ucap jevan menghapus sisa air mata dipipi tembem Nana.

Setelah yashi dan Qian sampai dan masuk ke ruangan Echa yashi kaget melihat Echa yang menangis sesegukan.

"Caaaa kenapaaaa?????" Tanya yashi menghampiri Echa. Memeluk sahabatnya pelan.

"Nana marah sama gue hiksss gue jahat ke Nana hiksss" jawab Echa masih sesegukan.

"Enggakkk caaa, Nana ngga marah sama loo Nana cuma nggamau Lo ngerasa sedih ngerasa sendirian caaa loo punya kitaaaa okeee udahh jangan terlalu dipikirin nanti yang ada Lo tambah sakit. Nanti juga Nana kesini lagi kok" ucap yashi mengusap bahu bergetar Echa. Yashi tau apa yang terjadi tadi Echa sama nana. Nana sudah cerita sebelum yashi masuk. Bahkan Nana tadi masih setia menangis.

SEMUA BELUM USAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang