🐻
..Pagi ini Echa ditemani Nana masih berada diruang rawat inap Echa berdua karena yang lain masih menyiapkan barang barang yang mau bawa pulang ke Jakarta. Tadi nana diantar jevan hanya sampai lobi.
Echa sudah boleh pulang karna kondisinya yang mulai membaik. Jadi nanti Echa pulang bareng sama teman temannya. Subuh tadi Jeffrey dan Tya sudah duluan pulang karna Jeff masih ada kerjaan yang ketunda. Meskipun ada drama bryna ngga mau pulang katanya mau bareng sama mbak Echa tapi ngga dibolehin sama Tya.
Suasana hening canggung menyelimuti keduanya. Hanya ada suara air conditioner dan jarum jam yang menunjukkan waktu telah berlalu.
"Naaa maafin gue yah udah ngga mau nurut sama Lo" ucap Echa memecahkan keheningan sambil menggenggam tangan Nana yang duduk diranjang rumah sakit bersama dengan Echa.
"Maafin gue banyak salah sama loo sering ngrepotin Lo sama yang lainnya. Makasih banyakkkk" lanjut Echa dibarengi air mata yang mengalir di pipinya.
"Gue juga mau minta maaf karna udah bentak Lo kamarin sama ninggalin Lo disini sendirian chaa hiksss jangan nangisss" Nana memeluk sahabatnya.
"Jangan salahin diri Lo terusss hiksss" ucap Nana menepuk-nepuk punggung Echa pelan.
Echa mengangguk tapi masih menangis sambil memeluk sahabatnya.
"Udahh udahhh jangan nangissss Lo jelek kalo nangisss" nana mendorong tubuh echa pelan kemudian mengelap air mata dipipi Echa.
"Loo juga jelekk hiksss nanti jevan nggamau nikah sama loo hahaha" jawab Echa masih terisak tapi tetep ngakak.
Nana yang mendengar ucapan Echa memukul sahabatnya pelan.
"Hikssss sembarangan loo kalo ngomong"
Echa malah kembali menarik Nana kedalam pelukannya.
Tiba tiba pintu kamar rawat Echa dibuka menampakan dua orang Kakak beradik.
Ceklekk...
"Hehhh ada apaan kok pada nangis siii" ucap jevan menghampiri pacar dan sahabatnya yang sedang berpelukan sambil menangis.
Nana dan Echa yang mendengar ucapan jevan melepaskan pelukannya dan menghapus sisa air mata yang masih tercetak jelas dipipi masing masing.
"Enggak ada apa apa kok diem luu" jawab Echa kesal karna lagi sedih2nya malah diganggu jevan.
"Yaelah mbull baruuu aja sembuh udah disembur aja gue" balas jevan Echa hanya diam tidak menanggapi.
Echa mengalihkan pandangannya ke arah Maraka yang hanya diam membawa kursi roda alis Echa mengernyit bingung.
"Lohhh mas ngapain bawa kursi roda?" Tanya Echa bingung.
"Buat adek kan adek masih lemes takut nanti ngga sanggup jalan ke lobi" Echa yang mendengar ucapan Maraka tersenyum manis. Tau aja kekasihnya ini.
"Yuk pulang" ajak nana menuntun Echa untuk turun dari ranjang menuju kursi roda yang dibawa Maraka.
"Chaaa Lo kaya abis lahiran tauu mana pake jarik lagii looo" bisik Nana pelan.
Echa langsung sadar iya juga yah dia saat ini pake kain jarik yang Tya bawa dari rumah katanya biar ngga ribet kalau mau apa apa.
"Iya yah na kok gue baru sadar anjirrr gue maluuu" bisik Echa ke Nana yang hanya dijawabi kekehan pelan oleh Nana. Jevan yang melihat kedua ciwi ciwi berbisik-bisik kepo sendiri.
"Lagi pada ngobrolin apa siii gue sama abang ngga diajak" ucap jevan.
"Kepoo luuu masalah perempuan iniii" jawab Echa duduk dikursi roda.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA BELUM USAI
RandomHanya sebuah cerita ringan tentang keseharian keluarga bapak jeffreyyan Arsha Djung, Jordy Alexander Wijaya, Yudha Arga Narendra, dan Taraka Maheswara. Cerita ini berawal dari aku yang baca cerita tentang jaeyong dll ngga ada yang sepemikiran sama a...