BAB 4

29 1 0
                                    

Pada keesokan harinya, menjelang jam makan siang Rain telah menyelesaikan kelasnya. Ia pun langsung menuju kediaman kedua orang tuanya.

Rain memang hidup terpisah dengan ayah dan ibunya. Selain dari alasan kampusnya yang jauh dari rumah, ini juga disebabkan karena ia tak pernah akrab dengan sang ayah. Dad dan mom itulah cara ia memanggil keduanya.

Satu jam perjalanan sudah ia tempuh mengunakan kendaraan roda empat pribadinya. Kini ia sudah sampai di hunian kedua orang tuanya itu. Rumah nan begitu mewah, pekarangan yang luas, dan jauh dari hiruk pikuk kota.

"Apakah Daddy ada dirumah paman?" Tanya Rain pada salah satu pekerja di rumahnya.

"Waduh den, saya kurang tahu. Paman baru saja kembali dari kebun." Membawa keranjang berisi sayuran.

"Ya sudah. Terimakasih paman." Rain tersenyum kemudian langsung masuk kerumah yang besar itu dengan gagahnya.

"You come?" Suara sapaan seseorang terdengar.

Dialah ayah Rain, ia kini tengah duduk di sofa sambil menonton film di televisi. Posisinya membelakangi sang anak.

"Ehhhmm," Rain berdeham, menghentikan langkahnya.
Kemudian berkata, "iya!" Singkatnya, melihat punggung sang ayah.

"Tumben sekali kau datang kerumah ini tanpa di undang oleh ku."

"Apakah ini sebuah kesalahan?"

"Tidak sama-sama sekali." Tuan Elov berdiri, dan melihat sang anak.

"Look at your mother, aku rasa dia merindukan mu." Setelah mengatakan hal tersebut, kemudian pria itu berlalu.

Rain hanya bisa memandangi tubuh sang ayah yang semakin menghilang dari pandangannya. Ia tidak tau kemana ayahnya pergi.

Suatu hal yang cukup mengejutkan baginya jika sang ayah berbicara panjang lebar seperti tadi. Selama ini ia selalu di diami oleh sang ayah, semenjak pertengkaran hebat yang terjadi di antara mereka beberapa tahun silam.

"Hai mom?" Sapa Rain kepada ibunya.

"I Miss you!!" Ungkapnya tersenyum.

Rain hanya bisa melihat keberadaan ibunya dari luar ruangan khusus yang dibuat sang ayah. Wanita itu tengah di ikat rantai.

Sebelum Rain sampai dirumah ini, ia mendapatkan kabar bahwasanya sang ibu mengamuk, dan mencakari pelayan yang menyuapinya makan.

"Mom are you hear me? Aku membawakan cake kesukaan mu!!"

Tanpa jawaban dari sang ibu? Itulah yang selalu Rain rasakan jika hal itu terjadi. Ibunya bukalah orang yang normal. Kondisinya sangat memprihatikan.

Hal ini terjadi karena efek obat bius yang di konsumsi ibunya setiap hari melalui perantara sang ayah jauh sebelum kedua orang tuanya hidup bersama hingga ia lahir di dunia ini.

Obat itu memberikan efek halusinasi pada penggunanya, membuat korban menjadi gila, lupa ingatan, atau terlihat baik-baik saja, bahkan dampak yang lebih parah prilakunya terkadang seperti hewan buas kelaparan.

"Rain?" Sapa seorang wanita paruh baya.

"Grandma?" Keheranan membalikan badan melihat sang nenek.

"Sudah lama tiba disini?"

"Belum terlalu lama."

"Yah sudah, apakah sudah makan siang?"

"Belum!!"

"Kalau begitu mari kita makan dulu. Grandma merindukan cucu tampan grandma ini." Membawa Rain menuju dining room.

LUCIFER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang