Setelah cukup lama mengendarai mobil Rain tiba di markas Geoffrey tempat dimana ia tinggal.
"Weh dah balek aja ni bro. Nggak baca group lu?" Tanya Reza melihat Rain baru saja keluar dari mobil.
"Nggak emangnya kenapa?" Melihat Reza yang sedang membersihkan moge kesayangannya.
"Lo jadi bahan gosipan anak-anak tu mereka ngirim foto Lo sama cewek yang ngajak Lo balap kemarin." Jelas Reza yang masih fokus ngurus Reden.
Reden adalah nama yang diberikan Reza untuk motor sport kesayangannya itu.
"Weeeehh dah balik Lo Rain?" Sahut Ryco ketika ia keluar dari rumah.
"Yah. Gue masuk dulu." Melihat kedua temanya secara bergantian lalu masuk rumah.
Rain tak menanggapi perkata Reza karena Ryco lebih dulu mencela dan ia lebih memilih untuk masuk kedalam rumah.
Kedua temanya itu mengangguk sebagai jawaban.
🍂🍂🍂
Di kampus Universitas Quiteria Darma...
"Upsss sorry." Kata Melanie tak sengaja menabrak seseorang perempuan dan menyebabkan baju wanita itu kotor terkena tumpahan saos makanan.
"Lo jalan pake mata nggak sih." Erangnya kesal melihat baju kemudian melihat ke Melanie.
"Apa Lo bilang? Lo yang nabrak gue duluan bangsat .. Lo seharusnya yang jalan pake mata." Jawab Melanie tak mau kalah.
"Lo ya?" Ingin memukul Melanie.
"Jangan Lo sakiti cewek gue." Melvin datang menyangkal tangan Ivanna.
Yah, wanita yang di tabrak Melanie adalah Ivanna. Mereka kini berada di depan kantin kampus. Kebetulan jam sudah menunjukkan makan siang.
"Aaaakkkhhh what?" Erang Ivanna memegang tangannya.
Melvin memberi isyarat kepada Melanie agar menjauh dan wanita itupun mengiyakan perintah tersebut.
Ivanna menatap sinis Melanie kemudian bergantian ke Melvin.
"Lo yang kemarin malam yang tanding sama gue kan? Disini Lo rupanya?" Melvin tersenyum jahat.
"Gue nggak waktu buat buat ngomong sama Lo." Ivanna berlalu melewati kerumunan mahasiswa yang rupanya sudah melingkari mereka dari.
Melvin menatapi kepergian Ivanna hingga wanita itu benar-benar hilang dari pandangan. Kemudian ia pergi mendekati sang kekasih.
Setelah cukup lama berjalan dan sesampainya di depan loker Ivanna menggelengkan kepala karena tidak habis pikir tentang apa yang telah terjadi sebelum.
"Ini tisu buat Lo, bersihkan bajunya!" Seru seorang laki-laki memberikan sebungkus tisu basah kepada Ivanna.
Wanita itu terdiam kemudian melihat ke laki-laki tersebut. Dialah Adnan.
"Ambil saja, kebetulan gue juga mau ngambil barang dan gue lihat baju Lo kotor, mana Lo pakai baju warna putih lagi." Adnan tersenyum melihat Ivanna kemudian mengambil barang-barangnya di loker.
"Thank you." Jawab Ivanna
"My pleasure." Ia tersenyum kemudian pergi meninggalkan Ivanna.
🍂🍂🍂
Pov Rain...
Rain merebahkan tubuhnya di atas kasur kemudian ia mengambil ponsel dan membuka Chat group yang berisi perbincangan rekan-rekannya tentang foto yang di kirim oleh Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIFER
Teen Fiction"Lucifer adalah satu kata yang menurut gue indah. Walaupun ini menggambarkan sesosok yang sangat menyeramkan, Jangan kita pikirkan itu, tapi bayangkan saja Lucifer itu bentuk makna seberapa bahagianya gua buat mendapatkan cinta lu na, lu cahaya bagi...