BAB 3

74 23 198
                                    

Setelah cukup lama berkendara, ia menepikan mobilnya, dan berkata
"Kemana dia pergi? Wait? Ini kan sekitaran rusun kemarin? So, In the past why did she come here too?" Gumam laki-laki berdarah eropa itu sembari mengetuk setir, mencari kemana mobil wanita misterius itu pergi.

"Apakah dia tinggal di sini? Tapi mustahil. You're stupid Rain, hanya karena bau parfum wanita yang tidak kamu kenali siapa dia lo ngikutin dia sampai kesini?" Celetuknya menghela nafas dan mengusap wajahnya yang gusar.

"Udah nggak benar ini, ayo lo harus pulang, pekerjaan lo masih banyak, lo harus latihan buat besok. Haaaa bahkan nama dia aja gue nggak tau!!" Erangnya memukul kaca jendela mobil, ketika ia berusaha melupakan wanita itu, dengan memikirkan hal lain.

Ting!!!

Kekesalan Rain belum merede, malahan semakin bertambah ketika ia mendapatkan notifikasi chat dari orang yang pernah mengisi hatinya. Ia pun langsung mengambil benda pipih tersebut.

Melanie:
Rain, are you okay? Sorry udah buat lo nggak nyaman pas waktu di kampus. Please jangan marah sama gue ya? Lo udah makan atau belum?

Ting!!!

Notifikasi yang kedua dari orang yang sama wanita itu mengirimkan sebuah foto. Rain hanya memperhatikan dan enggan untuk membuka kiriman wanita tersebut.

Ting!!!

Melanie:
Mama gue masakin makanan kesukaan lo, gue taro di dalam box depan flat lo ya! Lo nggak di rumah ya? Soalnya gue udah mencet bel berkali-kali nggak ada jawaban. Dimakan ya!! Pesan mama gue.

Rain tak berkutik sedikitpun, ia hanya membaca chat tersebut dengan sekilas melalui layar utama, setelah meletakan ponselnya di dalam tas, ia pun langsung melajukan mobilnya.

Pasti pada heran kan ada hubungan apa Rain dengan Melanie?

🍂🍂🍂

Flashback!!!

Jauh sebelum kejadian penyerangan di rusun...

Rain pernah bercerita pada anak Geoffrey lainnya, kalau dia pernah menaruh hati pada Melanie. Tetapi tidak ada kepastian di antara mereka. Lantaran Rain yang tak pernah mengungkapkan isi hatinya dan Melanie yang bisa dikatakan welcome padanya.

Mereka dipertemukan karena ada projek pertunjukan seni musik yang diselenggarakan di Universitas Maxentia Harapan waktu itu. Semenjak kerja sama tersebut, hubungan mereka mulai dekat.

Naasnya, Rain harus mengalah karena ia mendapatkan kabar bahwasanya Melanie sudah mempunyai pacar yaitu Melvin. Selain itu dia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri kedekatan sepasang kekasih tersebut.

Melanie sendiri adalah anak dari jurusan permodelan di Quiteria Darma. Ia juga mengambil ekstra kesenian yaitu di bidang musik. Wanita itu sangat handal bermain piano.

🍂🍂🍂

Flash forward!!

"Oi lah Niak, oh lah Niak bujang." Reza bersenandung sembari jongkok mengelap bodi moge kesayangannya di bagasi markas.

"Woey ngapain?" Raka menopangkan tubuhnya di tempat duduk motor, dan melihat Reza yang fokus dengan kerjanya.

"Lo tiba-tiba aja kek gitu. Untung aja gue orangnya nggak kagetan. Oh ya, udah malam gini anggota kita kok belum pada pulang ya?" Jelas Reza melihat ke pekarangan yang sunyi, kemudian berdiri.

"Mana gue tau, tu group WA juga sepi kek kuburan. Lo lapar nggak? Pesen makanan yuk?" Nada memohon melihat laki-laki berdarah Minang itu.

Brum Brum!!!

LUCIFER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang