BAB 5

39 1 0
                                    

Kedua anak muda tersebut sudah di dalam mobil mereka masing-masing dan siap untuk bertanding.

Brumm...
Brumm...

Suara gas mobil mereka saling bersautan.

"Sudah siap semuanya? This is a Special round one ... Two ... Three go!!!"

Kedua mobil tersebut berpacu di zona sirkuit dan saling merebut posisi.

Beberapa saat setelahnya...

"Yeeeeessss." Pekik Rain tersenyum puas karena ia memenangkan pertandingan.

Ia langsung menuju ke arah teman-temannya berkumpul.

"Weeeehh selamat bro!" Ucap anak-anak Geoffrey dikala Rain menepikan mobilnya dan menurunkan kaca mobil.

"Keren Lo memegang andalan kami." Hendak jabatan tangan Rain.

"Thanks!!" Menerima jabatan tangan teman-temannya Rain tersenyum tipis, kemudian melihat mobil Ivanna yang berhenti di sebelah mobilnya.

Wanita itupun keluar mobil dengan gontainya melihat ke arah Rain yang juga keluar dari mobilnya.

"Selamat atas kemenangannya, ini hadiah dariku, karena kau berhasil memenangkan pertandingan tadi." Memberikan amplop kepada Rain yang berdiri tepat di hadapannya.

"Gue terima." Mengambilnya, melihat amplop kemudian bergantian ke Ivanna.

Setelah memberikannya Ivanna kemudian masuk mobil dan langsung berlalu meninggalkan arena balapan dengan mobil nya.

"Belagu banget tu cewek!!" Ujar seseorang melihat kepergian Ivanna.

🍂🍂🍂

Markas Aloysius

"Gue penasaran siapa tu cewek? Gue baru liat dia dan bisa-bisa gue kalah." Kesal Melvin masuk kedalam markas.

"Ya elah vin, bukanya setiap balapan Lo selalu kalah?" Ujar Satria duduk di sofa.

"Apa maksud Lo bilang kek gitu ha?" Erang Melvin dan lansung menggenggam kra baju rekannya itu hingga berdiri.

"Hei hei santai bro!!" Teman-teman yang lain melerai mereka berdua.

"Kontrol emosi Lo vin."

"Sekali lagi Lo sebut gue kayak gitu abis Lo!!" Nada marah lepas dari lerian kawan-kawan secara paksa.

Lalu ia berkata, "Gue nggak bakalan tinggal diam gue bakalan cari tau siapa tu cewek."

Sedangkan ditempat lain di markas Geoffrey!!

"Gue kira Lo nggak bakalan datang tadi Jan." Sahut Reza masuk markas melihat Rain yang duduk di sofa ruang tengah di ikuti anggota lain.

"Betul tu! Mana hoki lagi bisa balap sama tu cewek cantik. Dapat hadiah apa Lo Rain? Bisa dong traktir kita iya nggak?" Lanjut Arif melihat teman-temannya.

"Iyaaa betul tu Rain!" Sahut yang lain.

"Iya kalian tenang aja." Jawab Rain.

"Kalau kita boleh tau ni sebelum tanding tu cewek ngomong apa sih ke Lo?" Tanya Raka.

"Gue nggak tau juga maksudnya apa dan gue rasa nggak penting juga buat di pikirin. Sudah malam mari istirahat." Ajak Rain, kemudian laki-laki berlalu menuju kamarnya.

LUCIFER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang