BAB 8

22 1 0
                                    

Ivanna berlarian ketar ketir menuju ruang latihan. Dengan napas yang lumayan tergesa-gesa ia mengambil perlengkapan balet yang akan ia kenakan nanti.

"Ivanna?" Sapa seorang coach.

"Yes miss?" Jawab Ivanna.

"Are you okay?" Khawatir melihat Ivanna.

"Yah I'm okay, don't worry about me miss." Dengan tatapan yang meyakinkan.

"Segera ganti pakaian mu, kita akan memulai pemanasan dan latihan." Menepuk pundak Gadis itu kemudian berlalu.

Ia hanya diam melihat gurunya itu melewatinya. Kemudian Ivanna pun pergi ke ruang khusus menganti pakaian dan berkemas.

Setelah menganti pakaian seluruh anak-anak kini tengah mendengarkan arahan dari sang pelatih selaku dosen yang mengajar di Quiteria.

"Jadi kita akan mencoba latihan bersama anak musik, pemusik ingin melihat garapan yang telah dibuat dan nanti akan disesuaikan dengan alunan musiknya ya teman-teman jadi mohon kerja samanya ya." Arahan coach.

"Baik coach." Jawab mereka serentak.

Kini mereka semua tengah melakukan pemanasan. Tak berselang lama anak-anak pemusik masuk kedalam ruangan, termasuklah disana ada Rain, Ryco, Adnan dan lainya.

"Selamat datang." Semuanya membungkuk.

"Terimakasih." Para pemusik membalasnya dengan senang hati.

Beberapa menit kemudian.

"Baik teman-teman semua. Pemusik kita sudah datang. Jadi mereka semua adalah orang-orang yang akan mengiringi tarian kita dengan melodi yang akan diciptakan." Menjelaskan dengan penuh antusias.

"Ya miss!!" Jawab mereka bersama-sama.

"Mungkin kita coba gerak dulu dengan hitungan." Melihat semua anggota.

"Baik Miss." Semua penari mengambil posisi.

Disaat semua tim penari menampilkan gerakannya Rain tak mengalihkan tatapannya kepada Ivanna sedikit pun. Wanita itu sangat memukau walaupun hanya menari mengunakan hitung.

Tubuh yang lentik dan lihai menjadi ciri khas seorang Balerina pada umumnya.

Rain tak melupakan tugasnya ia juga mencoba menyesuaikan melodi biola dengan gerakan anak-anak penari hal ini juga di lakukan oleh tim pemusik lainya.

Beberapa jam berlalu semua telah selesai, "baik terimakasih untuk semuanya. Silahkan dinikmati makanan dan minumannya." Kata coach.

"Na kamu pulang sama siapa?" Tanya salah seorang rekan laki-laki yang satu tim bersama Ivanna.

"Aku? Di jemput why?"

"Balek bareng aku yuk."

"Maaf ga aku belum bisa karena ada beberapa urusan yang aku urus." Menyandang tas.

"Okey."

Ivanna tersenyum tipis kemudian berlalu.

Tak jauh dari sana rupanya sudah ada seseorang yang memantau mereka.

🍂🍂🍂

Waktu sudah menunjukkan waktu malam Ivanna meminta Rain untuk menjemputnya. Di saat sudah tiba di tempat yang sudah disepakati yaitu di basement, Rain melihat wanita itu tengah berbincang dengan seseorang yang berada di dalam mobil.

Tak lama kemudian pengendara itupun berlalu dan Rain pun memberhentikan mobilnya tepat di depan gadis itu.

"Maaf lama menunggu ayo masuk." Katanya menurunkan kaca mobil.

LUCIFER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang