10. Dua Laki-Laki

20 8 2
                                    

Hi everyone!
Welcome and happy reading!

*
*
*
-o0o-

Naya membuka matanya dengan perlahan. Badannya terasa berat dan kepalanya yang juga terasa pusing. Perempuan itu terbangun tepat saat adzan subuh baru saja berkumandang.

"Mas," panggilnya pelan.

Ashraff terbangun saat merasa tangannya yang menggenggam tangan Naya itu tergerak. Dengan perlahan dia mengangkat kepalanya lalu menatap Naya.

"Udah subuh," kata Naya.

"Mas bantu, ya?"

Naya mengangguk lalu perlahan bangkit dan mulai berjalan menuju kamar mandi dengan dituntun oleh Ashraff. Mungkin orang akan mengatakan bahwa Naya terlalu manja padahal hanya demam biasa. Namun nyatanya, Naya hampir terjatuh saat berjalan walaupun Ashraff menuntunnya.

"Pelan-pelan aja, badan kamu masih panas. Mas khawatir," kata Ashraff.

Naya lalu masuk ke dalam kamar mandi dengan perlahan untuk mengambil wudhu. Sementara itu, di luar Ashraff menyiapkan sajadah dan perlengkapan sholat lainnya. Keduanya bergantian untuk mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat subuh berjamaah.

"Kalau gak tahan, sholatnya sambil duduk aja, ya," kata Ashraff membuat Naya mengangguk.

Karena takut tidak dapat menyeimbangkan diri dan membuat sholatnya batal, Naya pun memilih untuk melaksanakan sholat dalam posisi duduk.

"Assalamu'alaikum warahmatullah...."

"Assalamu'alaikum warahmatullah...."

Salam yang terucap dari mulut Ashraff adalah pertanda bahwa sholat mereka telah selesai. Laki-laki itu pun melanjutkannya dengan dzikir dan doa pagi hari. Setelah itu, dia mengulurkan tangannya kepada Naya yang langsung disambut dengan baik.

"Masih pusing?" tanya Ashraff membuat Naya mengangguk. "Ya udah lanjut istirahat lagi aja."

Ashraff membawa Naya agar tidur di pahanya lalu mengelus kepala istrinya lembut sambil bersholawat. Perlakuan lembut Ashraff perlahan-lahan membawa Naya kembali ke alam bawah sadarnya.

***

Bagas memasuki dapur dan tidak mendapati siapa-siapa berada di sana, padahal ini sudah waktunya untuk sarapan seperti biasa.

"Kayaknya Mbak Naya masih sakit dan Bang Ashraff masih sibuk di atas," gumam Bagas. Dia memandangi peralatan masak lalu berniat untuk menyiapkan sarapan pagi ini. "Kalau gitu masak aja kali, ya? Kalau beli di luar, takut lama. Lagian udah lama gak masak, jadi kangen."

Meskipun Bagas seorang laki-laki, dia mengerti banyak persoalan dapur. Masakannya juga hampir sama dengan masakan yang lain. Sebab itu ia tidak berpikir panjang untuk memasakkan sarapan pagi ini.

"Masak apa, ya?" gumamnya berpikir. Saat melihat beberapa bahan di kulkas, barulah dia bisa memutuskan akan memasak apa.

Bagas merupakan tipikal laki-laki yang perhatian dan penuh kasih sayang. Walaupun terkesan menjengkelkan, tetapi nyatanya dia adalah salah satu tipe incaran perempuan di zaman ini.

Takdir Cinta [ON HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang