18. Kabar

16 0 0
                                    

Hi guys! Jangan lupa vote dan komen, ya ><
Kalau kalian suka ceritanya, bisa nih ajak temen kalian juga buat baca

*
*
*
-o0o-

"Baiklah, saya rasa pembahasan kita kali ini cukup sampai di sini. Semuanya bisa kembali pada pekerjaan masing-masing," kata Ashraff menutup rapat.

"Baik, Gus."

"Kalau begitu kita pamit."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Setelah para ustadz dan ustadzah tersebut keluar dari ruangan, Ashraff kembali duduk dan mengecek berkas-berkas yang tadi diserahkan padanya.

"Ternyata selama tidak di sini, banyak hal yang terjadi," gumamnya.

Fokus Ashraff tiba-tiba terganggu dikarenakan bunyi pintu yang terbuka disertai dengan masuknya seorang santri. Ashraff menatapnya heran karena tidak mengucapkan salam dan santri itu juga terlihat kelelahan.

"Assalamu'alaikum, Gus."

"Wa'alaikumussalam. Ada apa?"

"Itu, Gus." Santri tersebut masih mengatur pernapasannya. "Istri Gus...."

"Ada apa dengan istri saya?"

"Istri Gus pingsan di dekat perbatasan Pesantren bersama Ning Livya."

"Ya Allah...."

Ashraff yang tadinya duduk segera beranjak dan pergi dari sana. Dengan raut panik dia segera menuju ke tempat Naya dan Livya berada.

***

"Mbak, Ya Allah...." Livya melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Ashraff. "Kenapa lama sekali?" gumamnya panik.

"Ya Allah, Naya!!!"

Ashraff yang baru saja tiba langsung menghampiri Naya dan mengambil alih tubuh istrinya dari pangkuan Livya.

"Bang Ashraff."

"Naya kenapa, Livya?" tanya Ashraff. "Kenapa bisa pingsan begini?"

"M-Mbak Naya digigit ular, Bang," sahut Livya jujur. Tubuhnya ikut gemetar karna ketakutan.

"Astaghfirullah."

Ashraff lantas menggendong tubuh Naya lalu segera membawanya ke ndalem. "Kamu tolong panggilkan dokter!"

***

Di ndalem, semua terlihat berkumpul dengan kecemasan. Mendengar kabar dari Ashraff membuat mereka terkejut dengan apa yang terjadi. Bagaimana bisa ular berada di sekitar area pesantren?

"Assalamu'alaikum," salam dokter yang kemudian masuk.

"Wa'alaikumussalam."

"Silakan, Dokter."

Dokter tersebut mengangguk lalu mereka semua sedikit menjauh dari sana, membiarkan perempuan dengan jas putih itu memeriksa keadaan Naya.

"Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" tanya Ashraff khawatir.

"Sebentar, Gus, biar saya periksa terlebih dahulu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Cinta [ON HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang