A.39

12.6K 440 10
                                    

Kia terbangun dari tidurnya jam 02.45 ia merasakan tubuhnya sangat dingin.

"Astaghfirullah dingin ya Allah" ucap kia dengan menggigil.

"Shhhht perut kia sakit terus pusing astaghfirullah kenapa ya Allah" ujar kia ia menutupi tubuh sampai dada oleh selimut bed cover.

5 menit setelah Gus Alfath terbangun.

Saat Gus Alfath bangun matanya tertuju pada istri ia melihat kia seperti bangun tapi tubuhnya ditutupi selimut dan kelihatan menggigil.

"Assalamualaikum sayang" ucao Gus sambil membalikkan tubuh kia.

"Wa-waalaikumsallam mas" ujar sambil menggigil.

"Astaghfirullah sayang kamu kenapa" tanya Gus Alfath panik.

"Perut kia sakit pusing terus sama dingin" ujar kia.

Gus Alfath pun mengecek suhu tubuh kia dengan lengan yang ia letakkan dikening istrinya.

"Astaghfirullah kamu panas" ujar Gus Alfath.

"Sebentar ya sayang" ujar Gus Alfath lalu ia turun kebawah untuk membuat teh manis hangat dan juga membawa kompresan.

Setelah siap Gus Alfath kembali masuk kekamar.

Lalu Gus mulai mengkompres kia.

"Diminum sayang tehnya" ujar Gus Alfath.

"Bantuin mas" ujar kia lemas. Sungguh Gus Alfath tidak tega melihat istri kecilnya sakit.

Gus Alfath pun membantu kia untuk minum.

"Mas peluk" rengek kia seperti anak kecil yang sedang sakit

Author bilek: emang masih kecil umurnya aja masih 18.

Gus Alfath pun memeluk kia kia pun membalas pelukan Gus Alfath Dengan erat ia menyembunyikan mukanya didada bidang suaminya dan ndusel ndusel.

"Mas kia lapar" rengek kia.

"Mau makan apa hmm" tanya Gus Alfath.

"Kia pengen nasi uduk kuning yang ada didepan pesantren terus pake bakwannya 2" ujar kia.

"Ya sudah mas belikan dulu ya sayang" ujar Gus Alfath lalu ia bangun dari kasurnya.

"Jangan lama lama mas kia masih pengen dipeluk mas Alfath"ujar kia Tanpa malu yang membuat telinga Gus Alfath memerah alias salting.

Gus Alfath pun keluar dari ndalem dan menuju gerbang depan pesantren.

Fyi nasi uduk depan pesantren cukup terkenal karena rasanya yang cukup enak.

Saat digerbang pesantren Gus Alfath disapa oleh satpam.

"Assalamualaikum Gus mau kemana pagi banget waktu subuh saja masih lama Gus" tanya satpam yang bertag name Agus.

"Waalaikumsallam saya mau beli sarapan uduk depan pak" jawab Gus Alfath.

"Owh enggeh Gus" ujar satpam tersebut lalu membuka gerbang pesantren.

Skip sekarang diwarung nasi uduk.

"Assalamualaikum mbok" salam Gus Alfath.

"Waalaikumsallam Gus waduh tumben njenengan Gus yang beli biasanya santri kalau Ndak Bu nyai" tanya ibu penjual nasi uduk tersebut.

"Ndak papa mbok kasian Bu nyai masih istirahat terus santri juga masih sibu" ujar Gus Alfath.

"Owh gitu to Gus, pagi banget Gus belinya buat siapa" ujar mbok tersebut.

"Ini mbok buat istri saya" ujar Gus Alfath.

"Owh ternyata beneran to Gus kalau Gus Alfath sudah menikah" ujar mbok tersebut.

"Enggeh mbok" jawab Gus Alfath.

"Yo wes tadinya mau tak saya jodohkan dengan cucu saya" ujar mbok sambil terkekeh.

"Ndak papa mbok saya bersyukur memiliki istri saya yang sekarang" ujar Gus Alfath tersenyum kikuk.

"Owh iya mbok sampai lupa mau opo Gus" tanya mbok tersebut.

"Saya pesan 1 porsi nasi uduk dan 2 bakwannya mbok" ujar Gus Alfath.

"Ini Gus pesanannya" ucap mbok tersebut.

"Matur nuwun yo mbok" ujar Gus Alfath.

"Sami sami Gus" jawab mbok tersebut.

Lalu Gus Alfath langsung menuju ke ndalem tak lupa ia membawa piring dan juga minum untuk istrinya.

Saat hendak masuk kekamar tiba tiba ada umma yang menyapanya.

"Nduk udh bangun toh" tanya umma.

"Enggeh umma" jawab Gus Alfath.

"Abis dari mana nduk" tanya umma.

"Abis beli nasi uduk umma tadi pas Alfath bangun kia udh bangun duluan tapi kia sakit panas pusing sama perutnya terus Alfath udh kompres dan kia katanya pengen makan sama nasi uduk yang didepan jadinya Alfath beli" ujar Gus Alfath.

"Yo wes cepetan kasian istrimu takut kelaparan" ujar umma.

"Enggeh umma" ujar Gus Alfath lalu ia memasuki kamarnya.

"Assalamualaikum sayang" ujar Gus Alfath.

"Waalaikumsallam mas udh belinya" tanya kia.

"Udh ini nasi uduknya" uja Gus Alfath sambil menyodorkan satu piring nasi uduk.

Mata kia berbinar melihat nasi uduk yang sangat menggugah selera walaupun ia tengah sakit.

"Alhamdulillah masih mas" ujar kia.

"Suapin ya mas" ujar kia lalu Gus Alfath mengangguk.

Gus Alfath menyuapi kia dengan telaten.

Setelah selesai dengan urusan makan kia Gus Alfath melaksanakan sholat subuh karena sudah masuk waktu subuh.

Setelah subuh kia pun bermanja manja dengan Gus Alfath posisi keduanya tiduran dengan saling memeluk dan saling berhadapan.

"Sayang tidur ya nanti siang mas bawa kamu kedokter" ujar Gus Alfath kia hanya mengangguk karena tubuhnya lemas

Cup.

"Syafakillah ya zaujatii" ujar Gus Alfath.

Gus Alfath mencium kening kia lalu kia pun tertidur sesaat setelah kia tidur Gus Alfath pun bangun dan menyelesaikan terlebih dahulu kerjaannya.















Alhamdulillah guys update maaf ya kalau banyak typonya.

Terimakasih guys ayok vote jangan baca doang ya see you dipart selanjutnya guys.

ALKIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang