A.38

11.8K 436 7
                                    

"ya Alhamdulillah saya sudah menikah dan saya bersyukur memiliki beliau yaitu istri saya" jawab Gus Alfath.

"Afwan Gus kalau gitu dimana istri Gus kenapa tidak mendampingi Gus untuk dakwah" tanya jamaah tersebut kembali.

"Ya zaujatii Saskia Azizah dia itu istri saya yang sedang asik makan bakso disebelah timur" ujar Gus Alfath cukup keras agar kia mendengarnya.

Sementara kia hampir saja tersedak oleh bakso terakhirnya.
Kia pun sedikit malu karena hampir semua orang melihat Kedirinya.

"Ya zaujatii boleh saya minta kamu kesini sebentar" ujar Gus Alfath.

Lalu kia mengangguk dan mulai berjalan dengan menundukan pandangannya ia mulai naik kepanggung tubuh cukup gemetar karena tidak biasa.

"Ya zaujatii coba kamu berbicara sendiri kepada jamaah saya kenapa kamu tidak mau mendampingi saya diatas panggung" ujar Gus Alfath.

Semua mata pun beralih kepada kia.

"Bismillahirrahmanirrahim jawabannya karena saya merasa belum pantas untuk mendampingi beliau diatas sini saya ingin belajar terlebih dahulu menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan berlajar menjadi istri yang beliau idamkan juga saya ingin belajar menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai istri dengan baik terlebih dahulu,dan saya tidak mau memanfaatkan kelebihan beliau hanya untuk kepentingan saya sendiri" ujar kia lembut tapi bijak.

"Masya Allah" semua jamaah bersorak.

"Matur suwun Yo Gus" ujar ketua panitia kepada Gus Alfath.

"Sami sami yowes kalau gitu saya pamit pak" ujar Gus Alfath namun tiba tiba tangan ditarik dan ada amplop yang diberikan.

"Ini Gus itung itung beli bensin" ujar panitia tersebut.

"Maaf pak bukan bermaksud saya menol-" ujar Gus Alfath terpotong.

"Rapopo Gus saya ikhlas semoga berkah untuk semuanya" ujar panitia.

"Yowes matur nuwun yo pak saya terima pak Alhamdulillah" ujar Gus Alfath.

"Yowes pak sayang langsung pulang" ujar Gus Alfath lalu tugas ia sekarang adalah mencari istrinya.

Saat Gus Alfath mencari kia, kia malah datang sendiri dengan plastik berisikan cilor disebelah kanan dan es cekek disebelah kiri.

"Udh beres mas" tanya kia polos.

"Malem malem minum es" ujar Gus Alfath.

"Eh iya maaf mas hehe" ujar kia lalu tertawa kecil diakhir.

"Ya sudah tapi jangan sering sering ya zaujatii" ujar Gus Alfath.

"Iya mas, emm mau langsung pulang mas" tanya kia.

"Emang mau kemana apa mau saya bawa kamu kehotel" ujar Gus mengerjai istrinya karena ia tau pikiran istrinya.

"Astaghfirullah Gus Alfath ngajak KIA kehotel jangan jangan Gus Alfath mau ngambil haknya" batin kia.

"Please Gus jangan malam ini kia belum siap" dalam hati kia.

"Mau ngapain mas kok kehotel" ujar kia cukup gugup.

"Katanya tadi gak mau langsung pulang ya udh kehotel aja siapa tau kalau dihotel mau bikin Alfath junior" ujar Gus Alfath.

Blush.

Mendengar ucapan Gus Alfath sungguh membuat pipi kia memerah dan jantung kia yang berdetak kencang ditambah desiran hebat ditubuhnya...

"Ihhss mas apaan sih" ujar kia merengek karena malu ia menutupi mukanya dengan kedua telapak tangannya.

"Iya iya sudah yuk kita pulang" ajak Gus Alfath lalu kia mengangguk dan mengikuti Gus Alfath dari belakang.

Skip dalam mobil.

"Ya zaujatii tadi ucapan mu sangat bijak saya sendiri sempat kagum" ujar Gus Alfath.

"Hadeh lagian mas sendiri sih ngapain manggil kia ke panggung mana semua jamaah liatin kia lagi makan bakso" ujar kia dengan bibir cemberutnya.

"Tadi beneran berpikir keras bahkan otak kia hampir meledak buat nyusun kata katanya" ujar Gus Alfath kesal.

"Ya sudah saya minta maaf ya zaujatii" ujar Gus Alfath namun masih cengengesan karena melihat muka kianyang kesal namun menurut Gus Alfath itu lucu.

"Mas kia mau minta maaf ya kia masih belum siap untuk memberikan hak suami kepada mas, tapi tenang aja mas nanti kalau kia udh siap nanti kia ajakin mas duluan kok dan kia bakal nyerahin tubuh kia buat mas miliki seutuhnya" ujar kia polos.

"Iya sayang saya akan bersabar kok sampai kamu siap tapi saya ingin ketika nanti kamu siap memberikan hak kamu berdandan secantik mungkin ya" ujar Gus Alfath tanpa disadari kia mengangguk.

"Mas kia ngantuk" rengek kia lalu ia menyandarkan kepalanya di bahu Gus Alfath.

"Tidar Saja sayang nanti kalau nyampe mas bangunin" ujar Gus Alfath.

Lalu kia pun tertidur.

Pukul 00.23 Gus Alfath pun tiba dipondok pesantren saat Gus Alfath hendak bangunkan kia tapi melihat muka kia yang kelelahan Gus Alfath mengurungkan niatnya lalu ia menggendong tubuh kia ala bridal style menuju kamarnya setelah sampai kamar Gus Alfath pun meletakkan tubuh kia dikasur lalu ia membersihkan tubuhnya dan ia ikut berbaring dikasur dengan memeluk kia "selamat tidur ya zaujatii" lirih Gus Alfath lalu mencium kening kia dan menyusul kia ke alam mimpi.
















Alhamdulillah guys setelah sekian lama akhirnya up part 38 owh iya author minta maaf ya soalnya up lama.

Guys author minta doanya buat snbp ya semoga author keterima.

Terimakasih guys see you dipart selanjutnya.

ALKIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang