A.40

11.7K 434 16
                                    

Dreett dreett.

Gus Alfath melihat handphone dan ternyata ada terlpon dari pihak kampus.

Fyi Gus Alfath juga jadi dosen disalah satu universitas.

"Assalamualaikum pak Alfath" ucap penelpon tersebut.

"Waalaikumsallam ada apa ya pak" jawab gus Alfath.

"Maaf mengganggu waktunya pak hari jam 7 pagi akan ada rapat seluruh dosen dan bapak diwajibkan hadir" ujar penelpon.

"Owh begitu pak tapi maaf istri saya sedang sakit apakah bisa saya izin tidak hadir" ujar Gus Alfath.

"Maaf sekali pak bukan saya tidak mengerti atau mengabaikan keluarga bapak namun ini ada hal penting yang harus dibahas bersama seluruh dosen" ujarnya.

"Baik pak tapi perkiraan sampai jam berapa pak rapatnya" tanya Gus Alfath.

"Kemungkinan paling cepat jam 9 pak" ujarnya.

"Okey saya usahakan hadir" final Gus Alfath.

Lalu Gus bersiap dan hendak berangkat.

"Umma" ujar Gus Alfath.

"Iya nduk ada apa" tanya umma.

"Umma Alfath nitip istri Alfath bentar Alfath ada rapat mendadak dikampus tolong jagain istri Alfath umma kalau ada apa apa langsung telpon Alfath aja ya umma" ujar Gus Alfath.

"Ya Allah nduk tenang aja biar umma yang jagain wes kamu rapat wae kia biar umma yang jagain" ujar umma.

"Makasih umma ya sudah Alfath berangkat umma assalamualaikum" ujar Gus Alfath.

"Iya nduk hati hati waalaikumsallam" jawab umma.

Lalu Gus Alfath pun berangkat menuju kampus dengan mobilnya.

Skip kampus.

"Baik sekian rapat kali ini semoga menjadi bahan evaluasi bagi kampus dan kita juga selaku dosen terimakasih atas kehadirannya rapat saya tutup" ujar MC.

Saat sedang berjalan menuju parkiran kampus tiba tiba ada salah satu mahasiswi.

"Assalamualaikum pak" ujar mahasiswi bernama Tiara.

"Waalaikumsallam ada apa Tiara" tanya Gus Alfath.

"Nanti siang kan ada mata kuliah bapak katanya bapak gak hadir" tanya Tiara.

"Iya saya ada keperluan untuk gantinya saya kasih kalian tugas juga beberapa materi via online" jawab Gus Alfath.

"Owh baik pak terima kasih" ujar Tiara.

"Sama sama" ujar Gus Alfath lalu ia langsung menaiki mobilnya dan kembali pulang kerumah.

Skip ndalem.

"Assalamualaikum" salam Gus Alfath.

"Waalaikumsallam" jawab umma.

"Gimana kondisi istri Alfath umma" tanya Gus Alfath.

"Terakhir umma cek masih tidur Alhamdulillah udh gak panas juga" jawab Gus Alfath.

"Ya udah umma Alfath langsung ke kamar ya" ujar Gus Alfath.

"Iya nduk" jawab umma.

Ceklek.

Saat membuka pintu Gus Alfath mendengar suara isakan.

Hiks hiks.

"Astaghfirullah sayang kenapa nangis hmm" tanya Gus Alfath lembut sambil memeluk kia.

"Hiks hiks mas Alfath poligami kia" ujar kia dengan isakannya dan diakhiri tangisan.

"Astaghfirullah enggak sayang kapan saya nikah lagi" ujar Gus Alfath.

"Di mimpi kia" ujar kia masih dengan isakannya.

Gus Alfath pun menghela nafasnya.

"Kamu mimpi apa hm" tanya Gus Alfath.

"Ta-tadi kia mimpi mas Alfath nanya ke kia mau kuliah gak terus kia mau nah pas kia kuliah karena kia gak bisa layani mas, mas nikah lagi sama Ning yang mau mengurus mas mau layani mas terus Ning itu hamil dan kia dilupain terus pas bayi itu lahir kia ditalak sama mas" ujar kia sambil menangis sendu.

"Astaghfirullah tenang ya zaujatii saya tidak akan poligami saya janji demi apapun" ujar Gus Alfath.

Lalu kia hanya mengangguk.

"Sudah ya jangan nangis lagi" ujar Gus Alfath.

Lalu karena pelukan hangat + elusan lembut dikepala kia membuat kia merasa tenang.

"Sayang mau kedokter" tanya Gus Alfath.

"Enggak mas kia udh mendingan kok cuma butuh istirahat lagi aja" ujar kia.

"Ya sudah istirahat" ujar Gus Alfath.

"Tidurnya sambil pelukan" rengek kia.

"Iya sayang" lalu mereka berdua tertidur dengan posisi berhadapan dan berpelukan.

Skip sore hari.

"Mass boleh ya kia ke asrama kianoengen ketemu temen temen kia pengen ngobrol" rengek kia soalnya dari tadi kia minta izin ke asrama namun tidak diizinkan oleh Gus Alfath.

"Please mas boleh ya sebelum magrib kia udh di ndalem lagi deh janji" ujar kia sambil membentukan kedua jari seperti guru v.

Sementara Gus Alfath yang melihat muka sok imut kia + puppy eyes kia sudah tak tahan akhirnya mengizinkan.

"Iya sayang mas izinin cuma seperti janji mu itu sebelum magrib kamu haru udh ada di ndalem soalnya nanti mas mau ajak kamu keluar selepas magrib" ujar Gus Alfath.

Kia pun mengangguk patuh.

"Makasih mas" ucap kia lalu mencium khidmat tangan Gus Alfath.

Cup.

Gus mendapatkan serangan dadakan yaitu pipinya yang dicium kia yang membuat Gus Alfath salting sampai telinganya memerah sementara sang pelaku sudah kabur dengan berlari cepat menuju asrama.






















Terimakasih guys maaf lama upnya
Makasih ya yang udh vote.


Maaf kalau banyak typonya sekian dari author see you dipart selanjutnya

ALKIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang