A.28

14.5K 499 19
                                    

Sekarang mereka berdua sedang dikamar.

"Mas ini baju udh aku siapin" ujar kia.

"Iya sayang sebentar ya" ujar Gus Alfath didalam kamar mandi.

Ceklek.

Gus Alfath keluar dari kamar mandi.

Saat Gus Alfath sedang memakai bajunya kia berbicara.

"Mas kia izin nanti mau ke asrama kangen sama Azahra sama putri" ujar kia.

"Iya tapi hati hati ya kalau ada apa apa telepon aja" ujar Gus Alfath.

"Telepon kia gak ada hp mas masa telepon sih" bingung kia.

Lalu Gus Alfath membuka sorog dinakal samping ranjang dan memberi kan hp kia.

"Ini hp mu kan pakai saja namun jangan terlalu sering dipakai apalagi didepan para santri" ujar Gus Alfath sambil memberi hp tersebut.

"Ih iya mas ini hp kia kok bisa ada disini sih" kepo kia.

"Waktu orang tua menjenguk kamu kerumah sakit mereka menyerahkan karena salah satu kamu bisa hilang karena kita tidak punya alat komunikasi" ujar Gus Alfath.

"Owh oke mas makasih ya janji deh ga sering main hp" ujar kia sambil membentuk jarinya menjadi huruf v

"Iya zaujatii saya percaya jadi sekarang kalau kamu butuh apa apa atau kenapa kenapa langsung telpon saya saja nomor saya sudah ada disana" ujar Gus Alfath

"Iya mas" ujar kia.

"Ya sudah saya berangkat dulu mau rapat ustadz dan ustadzah untuk melanjutkan kegiatan pesantren kembali ke semula" ujar Gus Alfath.

"Iya hati hati semangat ya mas" ujar kia lalu menyalimi tangan Gus Alfath dan Gus Alfath mencium kening kia.

Gus Alfath pun keluar dari kamar dan berangkat.

"Nah sekarang tinggal mandi abis mandi kita cus ke asrama ketemu dua tumana itu udh kangen banget Ama mereka" ujar kia lalu masuk kekamar mandi untuk melakukan ritual mandi.

Sekarang kia telah selesai dan sedang merapikan pakaiannya sambil melihat kaca.

"Alhamdulillah selesai yuk cus berangkat ke asrama" ujar kia lalu keluar dari kamarnya.

Saat melewati ruang tamu ternyata ada umma.

"Eh kia mau kemana" tanya umma.

"Ini umma kia kangen sama kedua sahabat kia kia pengen ke asrama mungpung masih libur belajar umma" ucap kia terkekeh.

"Owh ya sudah hati hati ya" ujar umma

"Iya umma kia berangkat" ujar kia lalu menyalimi tangan umma.

Sekarang kia sedang berjalan menuju asrama dan kamar kedua sahabatnya disepanjang jalan banyak yang menyapanya dengan sebutan Ning kia sendiri sudah tau kalau menjadi istri seorang Gus juga akan disebut Ning namun ia belum terbiasa dan masih kaku saat dipanggil Ning.

Kia sudah sampai didepan pintu kamar kedua sahabatnya.

"Assalamualaikum Ra put" ujar kia sambil mengetuk pintu kamar tersebut.

"Waalaikumsallam siapa ya" ujar putri ya membuka pintu.

"Eh Ning kia masuk masuk" ujar putri.

"Kia yang disebut Ning oleh sahabatnya pun tidak terlalu suka.

Kia sudah berada didalam kamar putri menutup pintu kamar tersebut.

"Eh kia gue kangen banget sama lu" ujar Azahra namun ia mendapatkan pukulan dibahunya.

Plak.

"Ning kia Azahra" ujar putri.

"Owh iya lupa hehehe maaf Ning kia" ujar putri.

Sementara kia melihat kedua sahabatnya hanya geleng geleng kepala.

"Udh kalau cuma ada kita bertiga mah kamu ngomong nama aja kecuali kita diluar dan ada para santri juga ustadz ustadzah baru panggilnya Ning" ujar kia yang masih belum terbiasa dengan sebutan "Ning".

"Gak papa kia" tanya putri.

"Gak papa put gue masih belum terbiasa dan merasa belum pantas untuk disebut Ning" ujar kia.

"Okey deh kita berdua sebut kamu Ning kalau diluar aja kalau cuma ada kita bertiga mah kia aja" ujar Azahra lalu putri juga ikut mengangguk.

Mereka bertiga asik mengobrol kerandomam hal hsksnyang mereka pernah rasakan.

"Eh kia hukuman buat Lisa apa ya soalnya gue kemaren cuma denger sampai hukuman salsa doang" ujar Azahra.

"Iya kia aku juga pengen tau" ujar putri.

"Kalau kata mas Alfath sih piket di ndalem sama jadi imam sholat tahajud satu bulan penuh" ujar kia.

"Owh gitu" oh ria putri.

"Cie ada yang udh panggil mas nih kiw kiw" celetuk Azahra.

"Eh iya cie kia udh panggil Gus Alfath sama panggilan mas" tambah putri sementara kia sendiri sudah malu dan pipinya yang merah.

"Udh gak usah merah gitu pipinya" ujar Azahra.

"Apaan sih enggak ayok jajan yok lapar sebelum adzan Dzuhur" ujar kia coba mengalihkan topik.

"Udh Azahra kasian kia pipinya udh kaya tomat yuk jajan aja" ajak Azahra lalu mereka pun berjalan menuju kantin untuk jajan.









Alhamdulillah guys update lagi owh iya kalau endnya di part 50an gimana setuju?
Terus mau sad or happy Endy nih?

Terimakasih guys see you dipart selanjutnya

ALKIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang