Hai namaku Liam Davidson Felix. Aku seorang remaja laki-laki yang berumur 17 tahun.
Liburan Musim panas tahun ini terbilang cukup lama berlangsung selama 11 pekan. Seperti biasa saat liburan aku hanya mengurung diri di dalam dalam rumah, cukup bosan bagiku untuk keluar bersama teman-temanku.
"Ah liburan kali ini terasa sangat membosankan." Ucapku.
Selama tiga hari ini aku hanya berdiam diri rumah, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku.
Tok-tok-tok
"Ibu apakah itu kamu? buka saja, pintunya tidak terkunci." Ucapku yang berbaring di kasur sambil memainkan Handphone.
"Ini aku Lizy."
Ternyata itu kakak perempuan ku, namanya adalah lizy. Ia berumur tiga tahun lebih tua dibandingkan aku.
"Cepat kemaskan pakaian mu, hari ini ayah dan ibu berencana membawa kita berlibur di kampung halaman ayah di spiez."Betapa girangnya diriku mendengar hal itu, setelah di pikir-pikir sudah hampir 5 tahun lamanya aku tidak pernah mengunjungi kakek. Aku Sangat merindukan kakek dan juga kampung halamannya. Desa tenang dan asri ini berlokasi di Berner Oberland juga memiliki pemandangan Danau Thun dengan air birunya yang jernih sangat indah, air pegunungannya yang berwarna biru kehijauan, pegunungan yang menakjubkan, dan bangunan bangunan yang menawan.
Aku mengenang kembali saat diriku berumur 8 tahun, setiap menjelang malam hari pasti kakek selalu menceritakan dongeng tentang dunia yang di huni oleh makhluk mitologi.
Rasanya tidak sabar lagi mendengar dongeng kakek, aku pun segera mengemasi barang-barang ku.
"Lizy, Liam cepat turun ke bawah, nanti sop nya keburu dingin."
Suara panggilan ibu mengentikan kegiatan ku.
"Iya bu, tunggu sebentar."
Aku segera menuruni anak tangga, sesampainya di ruang makan aku melihat ibu yang sedang menyiapkan makanan.
Walaupun Usia ibu menginjak kepala empat, tapi kecantikannya masih terpancar.
Tiba-tiba Seorang pria paruh baya menghampiri ibu dan mencium pipinya sambil memeluk nya. Yah pria itu adalah ayahku.
Di meja makan Aku dan Lizy saling bertatapan menunjukkan rasa geli. Seharusnya mereka tidak melakukan adegan romantis itu di hadapan kami yang masih jomblo.
Aku, Lizy dan Ayah mulai menyantap Sop kepala ikan yang di masak ibu. Seperti biasa masakan ibu selalu yang terbaik di banding makanan mewah bintang 5.
"Liam, kamu sudah tau kalo ayah dan ibu berencana menghabiskan liburan musim panas kita di kampung halaman kakek?" Ucap ayah kepadaku.
"Iya Yah, lizy yang memberitahu ku. Aku juga sudah mengemasi pakaianku di dalam koper." Jawab ku.
"Pasti kalian berdua sudah tidak sabar lagi menghabiskan waktu di Danau Thun dan mengunjungi kasti Spiez." Ucap ibu.
Aku terus membayangkan betapa indahnya danau Thun tersebut, aku sudah tidak sabar lagi menaiki perahu dan berkeliling di kastil Spiez.
"Ayah dan ibu hanya 5 pekan saja berada di Spiez, kemudian akan kembali lagi ke kota Zurich karena cuti kami hanya 6 pekan saja." Ucap ayah yang seketika menghentikan aktivitas makanku
"Apa?? Jadi kita hanya berada 5 pekan saja di desa kakek?" Ucap Lizy
"Tenang saja, kalian berdua akan tetap menghabiskan liburan kalian di Spiez selama 10 pekan. Dan saat waktunya telah habis kakek akan menghantarkan kalian menuju dermaga." Ucap ayah yang membuat ku dan lizy menghela napas lega.
"Cepat makan sop kalian, nanti sop nya akan keburu dingin." Ucap ibu.
Setelah menyantap makanan dengan lahab, aku segera kembali ke dalam kamarku dan mulai mengemas kembali pakaian yang akan ku bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spiez
FantasySaat di rumah kakek, pada malam harinya ia sering bercerita tentang sebuah dunia yang sangat indah, yang di huni oleh makhluk mitologi, salah satunya adalah Elf. Elf adalah makhluk mitos yang tampak seperti manusia, tetapi memiliki kekuatan magis da...