Tak terasa sudah hampir 5 pekan kami berada di Spiez, sudah saatnya ayah dan ibu kembali ke kota Zurich.
Aku, Lizy dan kakek mengantar mereka menuju dermaga.Ayah berpesan kepadaku dan juga Lizy bahwa kami tidak boleh menyusahkan, dan kami harus patuh kepada ucapan kakek. Kapal yang digunakan oleh ayah dan ibu pun bersandar di dermaga, mereka kemudian menaiki kapal tersebut.
Di atas kapal ayah dan ibu melambaikan tangannya. Kapal perlahan-lahan mulai berlayar di atas air danau yang sangat indah, hamparan dersik ombak mengiringi kepergian kapal tersebut.
Perlahan-lahan dermaga. Aku, kakek dan Lizy memutuskan kembali ke rumah.
Kakek nampaknya sedang sibuk mempersiapkan sesuatu.
"Liam apa kamu mau pergi ke Taman Thun?" Tanya lizy kepadaku."Untuk apa?" Jawabku.
"Tidak aku hanya bertanya, barang kali kamu mau jalan-jalan ke sana." Ucap lizy.
Kakek kemudian menghampiri kami berdua yang sedang berbincang di teras rumah.
"Ayo kita pergi berkemah di hutan dekat pinggiran Danau thun" ajak kakek kepada kami.
"Kakek sudah mempersiapkan tenda dan juga peralatan berkemah kita, tinggal kalian berdua yang mengemasi perlengkapan kalian." Sambung kakek.
Aku dan Lizy mendengar hal itu langsung lompat kegirangan, kami pun segera menuju ke kamar dan mengemasi peralatan berkemah kami.
Seperti biasa saat berpergian Lizy pasti selalu rempong. Perjalanan menuju hutan kami mulai, terlebih dahulu kami menaiki perahu untuk menyeberang ke seberang pulau yang ada di sana.
Setelah tiba di seberang pulau, kami kemudian melakukan perjalanan yang terbilang cukup panjang, kami melewati sebuah pedesaan yang ada di dekat pegunungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spiez
FantasiaSaat di rumah kakek, pada malam harinya ia sering bercerita tentang sebuah dunia yang sangat indah, yang di huni oleh makhluk mitologi, salah satunya adalah Elf. Elf adalah makhluk mitos yang tampak seperti manusia, tetapi memiliki kekuatan magis da...