Setelah membersihkan diri di dalam air, aku pun kemudian mengenakan pakaian ku dan kembali ke tempat kami beristirahat.
Sesampainya di sana, Alysia melihat ku dengan tetapan yang sangat kaget.
Oh shits ucapku dalam hati.
Aku lupa mengenakan kacamataku."Astaga Liam bola matamu." Ucap Alysia dengan kaget.
Aku pun segera mengenakan kembali kacamata ku.
"Tolong jelaskan semuanya, ada apa ini?" Ucap Alysia meminta penjelasan.
Aku pun menghela napas panjang dan kemudian menjelaskan nya kepada Alysia. Mulai dari awal bagaimana aku bisa tiba di dunia ini, sampai tujuanku mencari sang penyihir Elf.
Alysia nampaknya mendengar cerita ku dengan seksama."Aku lihat dari mimik wajahmu, sepertinya yang kamu katakan adalah benar, dan aku penasaran kalau kamu memang bukan berasal dari dunia ini, lantas mengapa perawakan mirip dengan kami?" Tanya Alysia.
"Aku juga tidak tahu." Ucapku.
"Dari awal waktu aku melihatmu, aku sudah menaruh rasa curiga. Karena sangat jarang Elf dari kasta bawah memiliki wajah yang mencolok seperti kamu. Dan darimana bola mata emas itu berasal? Yang ku tahu hanya Elf yang memiliki keturunan dari kerajaan yang mewarisi mata emas itu." Ucap Alysia.
"Kamu sudah tahu kan rahasia yang kumiliki, kuharap kamu jangan membocorkan nya kepada yang lain." Ucapku.
"Iya betul sekali, hanya kamu dan aku saya yang mengetahui rahasia Liam, karena jika banyak yang mengetahui rahasianya, bisa jadi nyawa Liam terancam." Ucap Aegnor.
"Baiklah akan ku jaga rahasia mu dengan baik-baik." Ucap Alysia.
"Terimakasih Alysia."Ucapku.
"Oh iya Liam, apakah kamu memiliki sihir juga seperti kami?" Tanya Alysia
"Sejauh ini aku belum tahu, sepertinya aku tidak punya sihir apapun." Jawabku.
"Kamu sungguh sangat misterius Liam, semoga setelah bertemu dengan sang penyihir kebenaran akan terungkap." Ucap Alysia.
"Yah kuharap." Jawabku
"Ayo teman-teman kita istirahat lebih cepat, agar kita dapat bangun dengan cepat juga untuk melanjutkan perjalanan." Ucap Aegnor.
Kami bertiga pun membaringkan diri kami di atas tanah. Keesokan harinya kami bangun lebih awal dan melanjutkan perjalanan kami, setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya kami tiba di daerah perbatasan.
"Kita sudah sampai." Ucap Alysia.
"Ini adalah daerah perbatasan antara Wilayah Elf dan Wilayah para peri, kita harus melewati terowongan ini. Tapi hati-hati, tempat ini juga di jaga namun tidak terlalu ketat." Sambungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Spiez
FantasíaSaat di rumah kakek, pada malam harinya ia sering bercerita tentang sebuah dunia yang sangat indah, yang di huni oleh makhluk mitologi, salah satunya adalah Elf. Elf adalah makhluk mitos yang tampak seperti manusia, tetapi memiliki kekuatan magis da...