Bab 17 Melanjutkan Perjalanan

29 16 0
                                    

Keesokan harinya, kami bertiga sedang menunggu Adelina. Sepertinya Adelina membeli pasokan makanan untuk perjalanan kami.

"Wow, makanan yang kau bawa sangat banyak Adelina." Ucapku.

"Ini persiapan apabila kita merasa kelaparan, makanan ini sepertinya akan cukup berhari-hari." Ucap Adelina.

Kami berempat kemudian berjalan menuju ke tebing.

"Nah selanjutnya bagaimana cara kita menyebrang." Ucap Alysia.

Adelina sepertinya sedang mengeluarkan sesuatu di dalam tasnya, ternyata itu adalah sebuah botol yang berisi serbuk emas.

Adelina sepertinya sedang mengeluarkan sesuatu di dalam tasnya, ternyata itu adalah sebuah botol yang berisi serbuk emas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fantasi, itu adalah serbuk sumber kehidupan para peri kan?" Ucap Aegnor.

"Betul sekali, aku membawa beberapa serbuk ini. Karena ku pikir ini akan bermanfaat." Ucap Adelina.

"Langkah selanjutnya bagaimana?" Ucapku.

Adelina kamu udah membuka tutup botol tersebut, dan membersihkan serbuk itu di tubuh kami. Seketika tubuh kami terasa sangat ringan dan terangkat dari atas tanah.

"Wow apa ini." Ucapku.

"Serbuk ini mampu membuat kalian terbang selama 10 menit. Cepat ikuti aku sekarang." Ucap Adelina.

Kami berempat kemudian terbang di atas tebing yang sangat curam.

Kami berempat kemudian terbang di atas tebing yang sangat curam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"LUAR BIASAA, aku baru merasakan terbang seumur hidupku. " ucap Aegnor kesenangan.

Aku dan Alysia hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku Aegnor, setelah 8 menit kami terbang, ternyata samar-samar di depan sana sudah mulai terlihat wilayah Centaur.
Adelina kamu dia mengarahkan kami untuk perlahan-lahan turun ke bawah.

Aku lebih dulu sampai ke dasar tanah, tiba-tiba efek dari serbuk emas itu menghilang Sontak seketika Alysa langsung terjatuh, aku dengan sigap langsung menangkap nya.

Sangat pas Alysia mendatar di tanganku.

"Kamu baik-baik saja?" Tanyaku

Alysia langsung turun dari tanganku, lagi-lagi dia menunjukkan Ekspresi muka merah.

"A-aku tidak apa-apa, terimakasih Liam telah menolong ku."

Di sisi lain ternyata Aegnor terjatuh juga.

"Aduhh, kenapa kau tidak menangkap ku juga Liam." Ucap Aegnor.

Aku pun tertawa melihat nya, dan langsung ku ulurkan tangan ku untuk menarik nya.

"Teman-teman lihat kita sudah sampai." Tunjuk Adelina.

"Kenapa tempat ini terlihat sepi? Kemana para Centaur berada?" Ucapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa tempat ini terlihat sepi? Kemana para Centaur berada?" Ucapku.

"Tempat ini memang sepi, karena para Centaur tidak akan ada ancaman yang berasal dari luar wilayahnya. Maka dari itu tidak ada yang menjaga Area perbatasan." Ucap Alysia.

"Apakah masih ada wilayah perbatasan lagi sebelum kita sampai ke goa?" Ucapku.

"Sudah tidak ada lagi, tetapi wilayah Centaur sangat luas. Mungkin kita akan melakukan perjalanan yang cukup panjang." Ucap Alysia.

"Oh, syukur lah. Ayo kita segera berangkat." Ucapku.

Kami berempat melanjutkan perjalanan kami, sepertinya di wilayah ini terlihat sunyi. Tidak ada satupun prajurit yang kami temui selama perjalanan.

Hanya tebing-tebing tinggi menjulang yang kami temui selama perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya tebing-tebing tinggi menjulang yang kami temui selama perjalanan.

"Teman-teman apakah kalian tidak ingin beristirahat sejenak? Kaki ku seperti nya sudah hampir patah." Ucap Aegnor.

"Yah aku juga, seperti nya sayapku sudah mulai kelelahan." Sambung Adelina.

"Ayo kita beristirahat dulu." Ucapku.

SpiezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang