Bab 2 Perjalanan Menuju Spiez

68 21 2
                                    

Perjalanan menuju Spiez terbilang agak cukup lama. Terlebih dahulu kami menyewa mobil, sekitar 2,5 jam perjalanan kami tempuh menuju Stasiun kereta api.

Sesampainya di Stasiun kereta api yang Letaknya di jalur Thunersee dari BLS AG , yang menghubungkan Thun dan Interlaken , dan merupakan persimpangan jalur Lötschberg.

Sesampainya di Stasiun kereta api yang Letaknya di jalur Thunersee dari BLS AG , yang menghubungkan Thun dan Interlaken , dan merupakan persimpangan jalur Lötschberg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ibu Menuju tempat pemesanan tiket, sedangkan aku, ayah dan Lizy menurunkan barang-barang kami yang berada di mobil.

"Lizy kamu mau menetap selama bertahun-tahun di rumah kakek? Ah barang-barang kamu 2 kali lipat lebih banyak di banding barangku." Ucap ku dengan kesal.

Aku pun mengoceh sambil mengangkat barang-barang, Ayah dan Lizy hanya tertawa melihat tingkah laku ku.

Ibu kembali sambil memegang 4 buah tiket, kemudian ibu membagikan kami tiket satu persatu. Jadwal keberangkatan kami tertera di tiket jam 15:30, sedangkan sekarang baru menunjukkan pukul 14:00. Sekitar 1 jam lebih kami menunggu, aku pun duduk di lobby sambil menunggu jadwal keberangkatan.

Tak sengaja aku melihat poster Danau Thun yang di tempat di tembok stasiun, semakin tak sabar diriku berkunjung ke rumah kakek.

Jadwal keberangkatan kami telah tiba, aku memasuki gerbong kereta api. Aku duduk di pinggir jendela, yah tentu saja tujuan nya agar aku melihat pemandangan kota Spiez.

Hamparan rerumputan dan juga pegunungan cukup memanjakan mataku, tiba-tiba aku merasakan rasa ngantuk, yah itu wajar karena rasa bahagia menyelimuti ku gara-gara kita akan berkunjung ke rumah kakek, aku jadi tidak bisa tidur dan terus terjaga.

Suara rel kereta api seakan-akan menjadi nyanyi tidurku, ah rasanya sudah tidak sabar lagi ke rumah kakek.

Setelah 2 jam perjalanan, Lizy kemudian mengguncang tubuhku dan seketika aku terbangun dari tidurku.

"Liam bangun, lihat itu (menunjuk danau Thun) kita akan segera sampai di rumah kakek."

Mataku langsung melek melihat pemandangan danau Thun.

Ayah dan ibu tersenyum melihat tingkah kami yang kegirangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah dan ibu tersenyum melihat tingkah kami yang kegirangan.
"Wow" ucap ku dan lizy yang menyaksikan pemandangan danau tersebut.

SpiezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang