Aku kemudian memutuskan untuk bertemu dengan teman-temanku Setelah sekian lama hampir kami tidak pernah bertemu. Aku mengatur pertemuan dengan mereka di taman istana.
Saat aku sudah tiba di tempat itu aku kemudian melihat mereka bertiga.
"Teman-teman, Maaf aku baru duluan kan waktu untuk kalian." Ucapku."Tidak masalah yang mulia." Ucap Aegnor.
"Tolonglah jangan panggil aku dengan sebutan itu, panggil saja aku Liam." Ucapku.
"Aku merasa tidak enak memanggilmu dengan sebutan Liam, itu terdengar sangat tidak sopan. Terlebih lagi statusmu sekarang adalah seorang pangeran." Ucap Aegnor.
Mendengar hal itu aku kemudian tertawa, mereka bertiga kemudian menunjukkan reaksi bingung.
"Ayolah teman-teman jangan se kaku itu kepadaku, anggap saja aku hanya seorang remaja yang tidak memiliki status apapun." Ucapku.
"Liam, bagaimana hasil latihanmu selama ini? Apakah kamu sudah mampu mengendalikan kekuatanmu itu?" Ucap Alysia.
"Ya sepertinya aku sudah bisa mengendalikan kekuatan ini, namun masih ada beberapa tahap lagi sebelum aku sempurna." Ucapku.
"Aku dengar-dengar, sepertinya kamu dipersiapkan untuk menjadi calon raja yang akan memimpin kerajaan ini. Apakah itu semua benar?" Tanya Alysia.
"Aku juga masih berada di ambang kebingungan, sejujurnya di sisi lain Aku sangat merindukan keluargaku." Ucapku.
"Liam, aku tahu rasanya bagaimana merindukan keluarga. Keputusan berada di tanganmu, kuharap kau mampu mengikuti kata hatimu." Ucap Aegnor
"Wow luar biasa, tak disangka-sangka ternyata diam adalah calon Raja bangsa Elf." Ucap Adelina.
"Jangan sembunyikan apapun dari kami Adelina, Jangan bilang kamu adalah calon Ratu? AHAHAHA." Ucapku.
"Is enak saja, Aku memiliki 5 orang saudara. Dan aku merupakan anak bungsu, Aku memiliki seorang kakak yang merupakan calon penerus bangsa." Ucap Adelina.
"Kudengar-dengar sepertinya, utusan dari bangsa peri akan datang ke kerajaan ini. Mungkin saja mereka berniat untuk menjemput Adelina." Ucap Alysia.
"BENARKAH? Adelina akan segera kembali ke kerajaan nya?" Aegnor.
"Iya teman-teman itu benar, tapi tenang saja Ini bukan akhir dari segalanya Aku akan kembali ke sini lagi, sepertinya Ratu mengijinkanku untuk kembali ke tempat ini kapanpun aku mau." Ucap Adelina.
Kemudian, terlihat seorang prajurit menghampiri kami.
"Putri Adelina, kami diperintahkan untuk membawa ada ke aula istana. Karena sepertinya utusan dari kerajaan pari sudah datang dan hendak menjemput anda.""Liam, Aegnor ayo kita ke sana juga." Ucap Alysia.
Kami berempat pun kemudian berjalan menuju Aula istana.
Aku melihat di tempat itu sudah ada beberapa utusan dari bangsa peri. Kemudian Adelina berlari ke arah seorang pria remaja peri.
Ternyata orang itu adalah pangeran mahkota dari bangsa peri, iya langsung turun tangan untuk menjemput saudari bungsu nya.
"Dasar peri kecil yang sangat nakal." Ucap Pria itu kepada Adelina.
"Maafkan Aku karena telah membohongi kakak dan kabur dari kerajaan, Aku juga ingin merasakan dunia luar." Ucap Adelina.
Setelah melepaskan pelukannya Adelina pun mengajak kakaknya dan memperkenalkan ke kami.
"Jadi kamu adalah calon penerus dari bangsa Elf, kuharap kita bisa berteman." Ucap nya kepadaku.
"Oh ya, perkenalkan nama aku Pangeran Alfonso." Mengarahkan tangannya kepadaku."Aku adalah Liam, salam kenal." Ucap ku.
"Aku harap, semoga dengan adanya kamu hubungan antara bangsa peri dan bangsa Elf terjalin baik." Ucapnya.
Setelah beberapa saat kami melakukan percakapan, kemudian tibalah saatnya Adelina untuk kembali ke wilayahnya. Adelina kemudian berpamitan kepada kami satu persatu, dan memeluk. Tapi pas giliranku aku tiba-tiba menolak.
"Sebentar Adelina, sesungguhnya aku merasa sangat tidak nyaman jika dipeluk." Ucapku.
Adelina kemudian tersenyum ke arahku.
"Kalau begitu ulurkan tanganmu, mari kita berjabat tangan saja." Ucap Adelina.
"Teman-teman sepertinya mungkin aku sangat merindukan kalian, suatu saat aku akan kembali lagi ke sini dan berteman dengan kalian. Tunggu aku ya?" Ucap Adelina."Tentu saja Adelina, kami akan selalu menunggumu kapanpun itu." Ucap Alysia.
Setelah berpamitan dengan kami berempat, Adelina pun melambaikan tangan dan berjalan keluar dari istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spiez
FantasySaat di rumah kakek, pada malam harinya ia sering bercerita tentang sebuah dunia yang sangat indah, yang di huni oleh makhluk mitologi, salah satunya adalah Elf. Elf adalah makhluk mitos yang tampak seperti manusia, tetapi memiliki kekuatan magis da...