Bab 3 Spiez

52 20 0
                                    

Kapal mulai bersandar, seorang pria tua yang wajahnya tidak asing terlihat sedang berdiri di pinggir dermaga.

Itu adalah kakek ku, walaupun wajahnya sudah mulai menua, tidak seperti beberapa tahun yang lalu, tapi tubuh kakek masih terlihat bugar. Kakek nampak tersenyum melihat kedatangan kami ber empat.

Setelah jangkar kapal mulai diturunkan, aku dan Liyz berlari ke arah kakek dan langsung memeluknya tubuh nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah jangkar kapal mulai diturunkan, aku dan Liyz berlari ke arah kakek dan langsung memeluknya tubuh nya. Kakek langsung membalas pelukan kami berdua.

Setelah kami merasa puas dipeluk oleh kakek, saatnya ayah dan ibu yang merasakan lagi pelukan hangat kakek. Langit yang mulai perlahan gelap menambah suasana rasa rindu kami pada kakek.

Perjalanan menuju rumah kakek membutuhkan waktu sekitar 5 menit, kakek sudah menyiapkan makan malam di atas meja makan.

Tak lupa kakek juga membuat Rebusan daging sapi muda dan jamur ala Zurich, terbuat dari irisan daging sapi muda, ginjal anak sapi, dan roti manis yang ditumis dengan kuah bawang bombay, mentega, anggur putih, krim, dan jamur.

Tak lupa kakek juga membuat Rebusan daging sapi muda dan jamur ala Zurich, terbuat dari irisan daging sapi muda, ginjal anak sapi, dan roti manis yang ditumis dengan kuah bawang bombay, mentega, anggur putih, krim, dan jamur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, sepertinya kampung tengah sudah mulai berbunyi. Orang-orang di ruang makan mulai tertawa mendengar suara perutku yang tergemuruh.

Aku pun menyantap dengan lahap makanan yang sudah disiapkan oleh kakek, Amazing. Rasanya sangat lezat sekali. Setelah selesai makan kami pun kemudian mulai rehat sejenak.

Jika dihitung sekitar 7 jam lebih perjalanan yang kami tempuh, cukup melelahkan namun semua itu terobati oleh pemandangan yang ada di desa. Seperti biasa malam harinya kakek selalu bercerita tentang sebuah dunia yang di dalamnya terdapat berbagai macam makhluk-makhluk mitologi.

"Di dunia itu terdapat air terjun yang sangat indah, dan istana yang sangat megah dan juga indah yang dipimpin oleh seorang ratu elf yang memiliki wajah yang sangat cantik, selain bangsa elf di dunia itu juga dihuni oleh bangsa duyung, peri, centaur dan juga bangsa iblis. Mereka memiliki paras yang sangat cantik dan juga tampan berbeda dengan manusia pada umumnya. Satu tahun di sana setara dengan 30 menit di dunia kita."
Ucap kakek yang menceritakan kisah tentang dunia itu kepada kami.

Aku terlalu terbawa suasana sampai tak sadar aku ketiduran.

Keesokan harinya aku terbangun dan mendapati ayah dan ibu tidak berada di rumah kakek, lantas aku langsung bertanya kepada kakek ke mana mereka pergi. Kakek menjawab bahwa ayah dan ibuku sedang berjalan-jalan di pasar untuk membeli bahan makanan yang akan dimasak nantinya.

SpiezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang