INGAT!
Alur cerita hanya sekadar khayalan semata
( baca saja dengan santai sis , rileks, jangan terlalu serius)
Aem sorry 🙂
•• jarang update
Kali ini main peran beda
◇~~~~~~~~~~◇
Terakhir untuk ia ( ....... )
Daun-daun kering berjatuhan, angin berhembus membawa debu bersamanya.
"Ah, musim kemarau," gumamnya, sedikit mengeluh karena menghirup udara yang kurang segar.
Dia berjalan sendirian, menengok ke kanan, kiri, depan, dan belakang, khawatir mereka masih mengejar dan mengintainya.
Dia terhenti, menoleh ke belakang untuk memastikan..
Krak.. krak..
Suara itu muncul dari semak-semak tepat di sampingnya. Dengan hati-hati, dia mendekati sumber suara itu.
"Hanya ular," gumamnya saat melihat ular hijau bersarang di balik semak-semak itu.
Dia sama sekali tidak takut. Ular ini tidak sebanding dengan kekuatan pasukan Padjajaran, pikirnya.
Jadi, mungkin sudah sebaiknya dia kembali berlari.
Namun, setelah beberapa langkah berlari, tiba-tiba dia terjatuh.
"Mengapa harus dalam situasi genting ini? Aku menjadi lemah," umpatnya lagi.
"Sepertinya mereka sudah tidak mengejarku lagi."
"Lebih baik aku mengatur hawa murniku"
Baiklah, kita dengar penjelasannya dahulu.
Pov ia :
Akan ku jelaskan.
Hari ini, aku menciptakan masalah dengan merusak perkampungan di wilayah Padjajaran. Semua ini terjadi karena kesenanganku sendiri di balik tugas-tugas yang diberikan olehnya padaku.
Namun, tampa kusangka, ternyata beberapa orang dari Padjajaran mengintai ku dari jauh, padahal aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menutupinya, dan tentu saja mereka melaporkannya kepada keluarga istana.
Anehnya, aku membiarkannya. Kupikir hanya prajurit biasa yang akan datang menghadangku. Namun, ternyata bukan hanya prajurit. Beberapa orang sakti madraguna dari Padjajaran datang untuk menghadangku.
Aku kewalahan.
Dan sialnya, Prabu Siliwangi juga ikut terlibat dalam pertarungan itu.
Ah, aku tahu maksud mereka datang bersama-sama untuk menyerangku.
Yang tak lain ingin menyergap dan menangkapku.
Aku harus bisa melarikan diri. Jika aku tertangkap, bisa jadi aku akan dihukum mati.
Akh...
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE OF PADJAJARAN One Shot / Two Shot
Cerita Pendek" Sepenggal cerita dari raden yang membumi, ia adalah tujuh jiwa dalam satu raga, tuturnya lembut seperti kain sutra yang ditenun, bak Arunika dari ufuk timur yang tenggelam ke barat. Seorang yang kalis, seperti kidung ini yang mengalir jauh nian s...
