"Awal yang baik dalam hidup adalah membuat mamah tersenyum, dan impianku hanya ingin mamah bahagia." -Zayra
"Kamu boleh membahagiakan ibumu, tapi kamu juga perlu membuat kebahagiaanmu sendiri." -Karan
💫💫💫💫
"Zayra, ini list kegiatan kamu selama satu bulan yaa." Nilam memberikan selembar kertas pada Zayra.
"Masih pagi, Mah. Biarin Zayra sarapan dulu," ucap Sebastian.
Zayra memberikan senyum manisnya dan mengelus lengan sang ayah.
"Gak papa, pah. Biar Zayra inget, iya kan mah?"
Nilam memberikan anggukan setuju dan mengelus rambut Zayra dengan lembutnya.
"Iya dong sayang, semangat ya. Nanti mamah jemput kamu, terus kita ke lokasi pemotretan ya."
Zayra menggangguk. "Iya, mah."
****
Di sekolah, Zayra membuka kembali list kegiatan yang sudah dibuat ibunya. Dia mengambil napas dan menghembuskan napas dengan cepat.
"Banyak banget!" ucap Karan yang baru saja datang.
Zayra tidak heran dari mana datangnya Karan.
"Mamah kamu lagi yang buat list itu?" tanya Karan.
"Iya," jawab Zayra singkat.
"Coba aku baca." Karan mengambil kertas tersebut.
"Les piano, les karate, les gitar, les vokal, les drama, les les les les dan les!"
Zayra tercengang dengan Karan yang membaca cepat list kegiatannya, lalu Karan menatap Zayra.
"Kapan ada waktunya buat kamu sendiri, Za?" tanya Karan.
"Udah ya, Kar. Aku gak mau debat, aku udah cukup capek dengan list ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA (UPDATE SLOW)
Teen Fiction"Sampai kapan kamu mau nurutin semua ambisi mamah kamu? Apa kamu gak mau jalani hidup kamu sesuai dengan mimpi kamu?" "Aku cuma mau mamah bahagia meskipun dengan cara itu!" "Tapi ini hidup kamu, Za. Kamu bukan robot yang selalu ada dibawah kendali...