"Semua yang berhubungan tentangmu, maka akan menjadi sebuah kecurigaan yang besar. Aku tidak akan membiarkanmu dalam bahaya, meski keluargamu sekalipun.- Karan
Jejak.... jejak... tolong tinggalkan jejak.. terimakasih 😂😂
******
Setelah selesai jam pelajaran terakhir, Karan bergegas pulang tanpa menunggu teman-temannya lagi.
Dia ingin memastikan bahwa Zayra benar-benar berada di rumahnya, dia melajukan motornya menuju rumah Zayra.
Sesampainya di rumah Zayra, lagi-lagi rumah itu nampak sunyi.Namun kali ini ada asisten rumah tangga Zayra sedang membawa kantongan hitam seperti kantong sampah. Tapi tunggu, asisten rumah tangga Zayra bukan orang yang sama tetapi berbeda.
"Permisi," ucap Karan.
"Iya, cari siapa?" tanyanya.
"Zayra ada di rumah?" tanya Karan kembali.
Asisten itu nampak celingukan, dia melirik ke kanan dan ke kiri seperti mencari sesuatu.
"Kenapa?" tanya Karan heran.
Tak lama mobil pengangkut sampah datang, lalu si asiten itu langsung melempar kantongan hitam itu ada truk pengangkut sampah dan berlari masuk dan mengunci gerbang tanpa menjawab pertanyaan Karan.
"Loh, mbak! Kok malah masuk, saya belum selesai nanya loh!" ucap Karan diluar gerbang.
Tiba-tiba ada taksi yang berhenti di depan motor Karan..
"Bu Dewi," panggil Karan sesaat melihat bu Dewi turun dari taksi tersebut.
"Karan, ngapain disini?" tanya bu Dewi mendekati Karan.
"Saya nyari Zayra bu, ibu sendiri ngapain disini?" balas dan tanya Karan pada bu Dewi.
"Saya tidak sengaja mendengar obrolan kalian di kantin tadi, saya sebagai wali kelas Zayra merasa khawatir karena Zayra tidak masuk sekolah dengan waktu yang cukup lama. Dan saat mendengar Zayra sudah ditemukan, saya rasa saya harus bertemu dengan Zayra dan orang tuanya. Makanya saya kesini," jelas bu Dewi.
Karan hampir memiliki pikiran buruk akan bu Dewi, kali ini alasannya bukan sekedar lewat namun memang memiliki tujuan yang jelas.
"Karan," panggil bu Dewi pada Karan yang melamun.
"Iya bu ada apa?" tanya Karan tersadar dari lamunannya.
"Ayo ikut masuk sama ibu," ajak bu Dewi.
Karan tercengang saat melihat pintu gerbang rumah Zayra terbuka kembali, sejak kapan gerbang ini terbuka? Padahal tadi Karan melihat dengan jelas pintu gerbang itu terbuka.
"Ayo," aja bu Dewi yang sudah masuk lebih dulu.
Karan mengikuti bu Dewi dari belakang. "Ibu sudah hapal rumah ini?" tanya Karan spontan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA (UPDATE SLOW)
Teen Fiction"Sampai kapan kamu mau nurutin semua ambisi mamah kamu? Apa kamu gak mau jalani hidup kamu sesuai dengan mimpi kamu?" "Aku cuma mau mamah bahagia meskipun dengan cara itu!" "Tapi ini hidup kamu, Za. Kamu bukan robot yang selalu ada dibawah kendali...