BAB 3. Dewa Penolong

30 23 8
                                    

"Setiap peri mungilku jauh dariku, aku akan selalu mengkhawatirkan keberadaanmu. Jangan terbang terlalu jauh karena itu akan membuatku semakin khawatir, keselamatanku adalah tujuan utamaku." -Karan

" -Karan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 9.00 Wib...

Malam sudah menunjukan pukul sembilan malam, masih belum ada pesan masuk dari Zayra. Karan yakin pasti Zayra masih berada diluar rumah untuk les pianonya. Padahal hari ini Zayra merasa tidak enak badan.

Ting!

To Zayra 💞
Kamu dimana? Udah pulang?

From Zayra 💞
Belum, aku masih di tempat les.

To Zayra 💞
Aku jemput ya, ini udah malam loh.

From Zayra 💞
Gak usah, kamu istirahat aja. Aku nanti dijemput supir

To Zayra 💞
Mana bisa aku istirahat sementara kamu masih diluar

From Zayra 💞
Aku gak papa kok, kamu jangan cemas ya.

Setelah membaca pesan Zayra, Karan langsung menuju tempat les Zayra. Dia khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan lagi, mengingat kejadian beberapa hari lalu membuat Karan semakin khawatir.

"Karan, mau kemana malam-malam begini?" tanya Naya ibu Karan.

"Loh, mah. Karan mau kemana malam-malam begini?" tanya Ivander ayah Karan.

"Mamah juga gak tau pah, Karan main ngeloyor gitu aja. Gak ada jawab pertanyaan mamah, mamah jadi khawatir."

Karan mengeluarkan mobilnya dari bagasi, dia melajukan mobilnya dengan sangat cepat agar sampai tepat pada waktunya.

"Duh, mana sih pak Galih? Kok lama banget," ucap Zayra yang sudah menunggu di depan pintu gerbang tampat les.

"Za, duluan ya!" ucap teman-teman sekelas les Zayra.

"Iya, hati-hati di jalan." balas Zayra.

Zayra tidak sadar jika ada orang yang memperhatikan dia, dia asik memainkan ponselnya. Hingga pada saat orang itu hendak merangkul Zayra....

"Hai, sayang. Maaf ya aku telat jemputnya," ucap Karan sembari menarik Zayra kedalam rangkulannya.

Zayra sendiri kebingungan kenapa tiba-tiba Karan datang, Karan memberikan kode agar Zayra merespon ucapannya.

"Kamu ngapain disini?" tanya Zayra.

Mata Karan beralih pada orang disebelah Zayra.

"Nunggu siapa, Mas? Jemput pacarnya juga?" tanya Karan pada laki-laki disebelah mereka.

ZAYRA (UPDATE SLOW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang