"Aku mohon Tuhan, berikan aku kesempatan menemukannya. Jika memang aku menjadi jalan baginya, izinkan kami bertemu."-Karan.
*mana jejaknya nihh, gak keliatan 😊😊
******
Karan memarkirkan motornya di dalam garasi rumahnya, tak sengaja dia melihat Karin berada di taman belakang rumahnya seorang diri.Dia berniat untuk menjahili Karin, namun Karan melihat raut wajah Karin yang tengah murung sambil menatap langit malam.
"Ngapain lo disini malam-malam?" tanya Karan membuat Karin terkejut.
Karin menoleh melihat Karan yang masih mengenakan seragamnya.
"Harusnya gue yang tanya, habis dari mana lo jam segini baru pulang?" tanya Karin balik.
Karan mengambil duduk diseblah Karin. "Habis nyari Zayra gue," jawab Karan lesu.
"Zayra belum ketemu?" tanya Karin.
Karan memberikan gelengan. "Belum, gue bingung mau nyari dia kemana lagi. Semua akses rasanya udah ketutup," jawab Karan.
"Sabar, gue doain semoga Zayra cepet ketemu. Dan lo bisa sama-sama lagi," ucap Karin penuh harap.
"Lo belum jawab pertanyaan gue, ngapain lo disini malam-malam?" tanya Karan.
"Gue lagi baper sama pertanyaan mamah dan papah waktu itu," jawab Karin menggantung.
"Yang mana? Yang soal kapan lo punya pacar?" tanya Karan mengingatkan Karin.
"Iya yang itu, gue boleh cerita sedikit gak sih sama lo?" tanya Karin.
Karan merasa malam in adalah malam keberuntungan baginya, delapan belas tahun Karan hidup satu atap dengan Karin baru kali ini Karan dan Karin bicara serius.
"Ya boleh lah, kapan lagi kan kita akur!" sahut Karan semangat.
"Gue serius! Kalo bercanda males gue ah!" Karin hendak mengurungkan niatnya.
"Gak usah ngambek, buruan! Keburu mamah liat," ucap Karan.
Ingatan Karin bergerak mundur pada masa delapan tahun silam, dimana dirinya masih duduk dibangku sekolah menengah atas seperti Karan.
"Gue dulu sama kaya lo dan Zayra," ucap Karin.
"Maksdu lo, lo pernah punya pacar pas SMA?" tanya Karan memperjelas.
"Iya... gue pacaran dari awal masuk SMA kaya lo, cuma kita berakhir putus ditengah jalan. Gara-gara dia harus pergi keluar negeri buat ngelanjutin S2 nya," ungkap Karin.
"Lo gak kuat LDR?" tuduh Karan.
Karin tersenyum. "Bukan gak kuat karena LDR nya, tapi karena gue kasian sama dia. Hidupnya selalu terpaku sama list yang dibuat nyokapnya, sampe gue gak pernah dapat waktu bareng dia. Kalau mau dapat waktunya dia harus bolos dari salah satu list nyokapnya itu, dan berakhir dia kena omel."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA (UPDATE SLOW)
Teen Fiction"Sampai kapan kamu mau nurutin semua ambisi mamah kamu? Apa kamu gak mau jalani hidup kamu sesuai dengan mimpi kamu?" "Aku cuma mau mamah bahagia meskipun dengan cara itu!" "Tapi ini hidup kamu, Za. Kamu bukan robot yang selalu ada dibawah kendali...