"Kepergianmu menyisakan luka dalam hatiku... Sejauh apapun ragamu pergi, namamu akan selalu abadai di dalam hidupku." -Zayra.
Tinggalkan zezak votenya yukkk.... maaf kalau banyak typo bertebaran....
*******
Di Rumah Sakit...Zayra berlari dari mulai parkiran mobil hingga ke depan rumah sakit, namun langkahnya terhenti karena ia terjatuh.
Karan mencoba membantunya, tapi Zayra menolak. Dia berusaha bangun sendiri, Karan yang melihatnya ikut merasakan kepedihan yang sedang Zayra alami saat ini.
Zayra tidak mengerluarkan air mata sedikit pun saat meninggalkan pesta, dia hanya diam mematung sembari menyebut 'papah'.
"Papah!" panggil Zayra di depan kamar penanganan.
Bi Karmi sudah menangis dan semakin menjadi saat melihat Zayra datang dengan wajah berantakan.
"Mana papah, bi?" tanya Zayra.
Bi Karmi memeluk Zayra. "Yang sabar ya non," ucap bi Karmi.
Zayra melepas pelukan bi Karmi.
"Dimana papah bi?" tanya Zayra.
"Di dalam," jawab bi Karmi.
"Papah baik-baik aja kan? Papah gak kenapa-kenapa kan bi?" tanya Zayra.
Karan memperhatikan Zayra dari kejauhan, Karan tau Zayra tidak akan mau ditenangkan. Bahkan bi Karmi saja dijauhkan dari pelukannya.
"Duduk dulu non," pinta bi Karmi namun Zayra tetap berdiri di depan ruangan penanganan.
Ceklek....
Dokter keluar dari ruang penanganan setelah berjam-jam melalukan penanganan pada Sebastian.
"Gimana keadaan papah saya, dok?" tanya Zayra.
Dokter tertunduk, mereka belum menjawab pertanyaan Zayra.
"Dokter, gimana papah saya? Papah saya baik-baik aja kan?!" tanya Zayra lagi dengan suara bergetar.
"Sabar non," ucap bi Karmi disamping Zayra sembari mengelus tangan Zayra.
Dokter memberikan gelengan. "Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi Tuhan berkendak lain, pak Sebastian sudah menghembuskan nafasnya sejak dalam perjalanan ke rumah sakit."
Zayra kehilangan kekuatannya untuk berdiri, dia hampir terjatuh dan Karan segera memeluknya.
"Gak mungkin," lirih Zayra.
"Non, yang sabar ya non. Tuan sudah tenang disana," ucap bi Karmi.
Zayra masih belum merespon berlebihan, dia masih tenang dalam dekapan Karan meskipun bi Karmi sudah menangis dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA (UPDATE SLOW)
Novela Juvenil"Sampai kapan kamu mau nurutin semua ambisi mamah kamu? Apa kamu gak mau jalani hidup kamu sesuai dengan mimpi kamu?" "Aku cuma mau mamah bahagia meskipun dengan cara itu!" "Tapi ini hidup kamu, Za. Kamu bukan robot yang selalu ada dibawah kendali...