BAB 7. Aniversary

31 16 27
                                    

"Harapanku hanya satu, semoga kamu selalu ada disampingku hingga akhir bab cerita kita. Lalu kita akan mengukir kisah indah dalam judul lain."-Karan

*Tinggalkan jejak votenya dlu yukk 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Tinggalkan jejak votenya dlu yukk 😉

*********


"Aku seneng deh kamu bisa deket sama papah, padahal kan papah susah deket sama orang. Tapi sama kamu papah bisa senyum, ketawa, bercanda. Makasih ya Sayang," ucap Zayra.

Kini Zayra dan Karan sedang di perjalanan menuju tempat berkumpulnya anak-anak laki-laki dan juga anak-anak perempuan, tempat yang mereka pilih tidak jauh-jauh dari nuansa sunset yang romantis.

"Sama-sama, aku juga seneng bisa deket sama papah kamu. Ternyata papah kamu seru juga," balas Karan...

"Emang kalian ngomongin apa sih tadi?" tanya Zayra penasaran.

"Ada deh lucu pokoknya," jawab Karan.

"Ih! Nyebelin," ucap Zayra kesal.

Karan sesekali menoleh ke arah Zayra, sebenarnya Karan ingin mengatakan semua hal yang dia bicarakan dengan Sebastian.

Tapi Karan tidak ingin membuat Zayra khawatir, apa lagi menurut Karan kata-kata Sebastian sangat bermakna dalam.

"Nyetir itu fokus ke depan, jangan noleh-noleh nanti nabrak gimana!?"

Karan meraih tangan Zayra namun Zayra menariknya sehingga Karan tidak sempat menggenggamnya.

"Loh? Kok berenti?" tanya Zayra.

Karan memarkirkan mobilnya disebelah jalan, Karan ingin meluruskan kesalah pahamannya dulu dengan Zayra.

"Sini," suruh Karan agar Zayra menghadap padanya.

"Apa?" tanya Zayra ketus.

"Kamu cantik," puji Karan.

Zayra memukul tangan Karan. "Apaan sih! Kirain kenapa coba! Udah ayo jalan," ajak Zayra.

"Senyum dulu," pinta Karan.

"Gak mau!" tolak Zayra.

"Ya udah gak jalan kita, biarin aja anak-anak nunggu disana. Enak lagi berduaan di sini," ledek Karan.

"Udah nih!" Zayra tersenyum sebentar.

"Ikhlas gak?" tanya Karan.

"Ikhlas! Tapi aku penasaran kamu ngobrolin apa sama papah tadi?"

"Hmmmm... apa ya? Aku juga lupa," ucap Karan.

"Terserah deh, ayo jalan!"

"Jangan marah, aku cuma ngobrol biasa aja. Soal basket, soal berkuda, gitu aja. Obrolan cowok," jelas Karan.

"Beneran? Gak ada ngomongin aku gitu?" tanya Zayra tidak percaya.

"Ada sih, katanya kamu suka gambar badak lagi bertelur. Lucu kamu ya," balas Karan.

ZAYRA (UPDATE SLOW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang