Bab 6

1.4K 143 16
                                    

Happy reading~
Jangan lupa Vote sebelum membaca ....

.
.

.

.

.






.

.


"Sakura-chan!"

Naruto dan Sai melompati dahan kemudian mendarat di atas tanah, menghampiri rekan satu timnya yang tampak berdiri tanpa terluka. Sakura, yang masih terpesona oleh kehadiran Sasuke, mengangkat pandangnya ketika Naruto dan Sai mendekat.

"Kau tidak- Eh? Sasuke Teme?" Naruto terkesiap, matanya memperlebar pandangan ketika menyadari kehadiran Sasuke yang mendadak di hutan ini. "Apa yang kau lakukan di sini, Sasuke?" tanyanya lagi.

Sakura menatap pemuda Uchiha itu, ia juga penasaran dengan kejadian Sasuke yang tiba-tiba di hutan ini menyelamatkannya. Padahal di hari pernikahan Naruto ia tak hadir, tapi kenapa ia berada di hutan yang biasa mereka lalui untuk kembali ke Konoha?

Mata Sasuke yang awalnya melirik Naruto bergulir menatap Sakura. "Aku ada urusan ke Konoha, dan ... Sakura." Nadanya terdengar datar, namun menyiratkan keseriusan di setiap kalimatnya.

Deg.

Sakura merasakan denyut jantungnya berdegup lebih kencang, seraya Sasuke menyebutkan namanya dengan nada yang penuh arti. Pipi Sakura memanas, dan mungkin saja ia bersemu. Untungnya ia berdiri di bawah bayangan pohon.

"Hah? Urusan apa yang membuatmu pulang?" tanya Naruto dengan tampang bodoh seperti biasanya. "Kau bahkan tak datang di hari pernikahanku." Naruto mencibir.

Sasike menghela nafas. "Maafkan, aku." Kemudian tangan Sasuke terangkat untuk menyibak jubah lalu mengangkat baju bagian depannya, menampakan perutnya yang terluka pada rekan satu timnya. Di bagian terluka itu ada garis seperti urat yang menghitam.

"Sasuke-kun? Ini kenapa?!" pekik sakura.

Dengan cepat ia mengulurkan tangannya pada luka di perut Sasuke, cahaya hijau berpendar dari tangannya. Mata Sakura menatap khawatir pada luka Sasuke. "Ini ... Racun?" ujar Sakura pedih.

"Ya, aku ke Konoha ingin melaporkan sesuatu." Mata Sasuke menatap Sakura, wajah Sakura tampak khawatir. Sakura masih sama, masih peduli padanya. Membuat perasaan Sasuke menghangat. "Kalian sendiri ada misi?" tanyanya.

Naruto mengangguk.

"Ya, kami ada misi ke Sunagakure." Sai menjawab.

"Sasuke-kun, bagaimana bisa kau mendapatkan luka ini?" tanya Sakura sembari menjauhkan tangannya. Ia selesai dengan tindakan pertamanya untuk menghentikan pendarahan, tapi racun itu belum dikeluarkan.

Sasuke menurunkan bajunya. "Aku diserang oleh sekelompok ninja misterius, mereka memakai topeng naga bewarna merah."

"Topeng naga bewarna merah? Bukankah ciri-cirinya sama dengan yang Hokage ke-enam sebutkan?" Sai mengusap dagunya.

Naruto maju kemudian menepuk bahu Sasuke akrab. "Eh, Sasuke kebetulan kami ada misi ke Suna untuk menyelidiki siapa ninja itu. Dua hari yang lalu jounin desa Suna diserang oleh ninja misterius itu juga."

Sakura menggigit bibir bawahnya, kekhawatiran merayap dua kali lipat ke dalam hatinya. "Sasuke-kun, itu artinya kau terkena racun yang sama dengan ninja di desa Suna. Kudengar ninja di desa Suna terluka parah oleh racun itu."

Sakura: Embun Di Padang Tandus ✓ END [ GaaSaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang