Bab 17

1.2K 122 24
                                    

Happy reading...
.

.

.


.

.

Setelah meledakan pintu masuk, Gaara langsung berlari ke dalam. Naruto, Shikamaru, dan Sai langsung mengikuti Gaara yang masuk menerobos reruntuhan. Gaara berlari dengan cepat, setiap detik waktu terasa sangat berharga. Ia tak boleh terlambat untuk menyelamatkan Sakura.

Naruto telah melacak Chakra Sakura dengan mode Sennin miliknya, Naruto bilang Sakura berada tak jauh dari sisi utara bangunan ini. Itulah mengapa mereka langsung meledakan pintu masuk karena lokasi Sakura cukup jauh dari pintu utama.

Gaara melintasi lorong-lorong yang gelap, langkahnya cepat dan penuh kegelisahan. Hatinya berdegup kencang saat ia mencari-cari Sakura. "Sakura ... Di mana?"

Sret

Langkah Gaara terhenti di depan sebuah ruangan, ini adalah ruang yang dimaksud oleh Naruto. Tanpa basa-basi Gaara langsung mendobrak pintunya, menendang pintu kayu itu dengan keras hingga engsel pintu itu rusak.

Brak.

Pintu terbuka.

"Sakura!"

Mata Gaara terbuka lebar saat ia menatap Sakura. Dia melihatnya terduduk di lantai, tubuhnya gemetar, dan matanya terlihat kosong, seolah-olah rohnya telah meninggalkan tubuhnya. Sakura menatapnya dengan keputusasaan yang memilukan, air mata mengalir deras membasahi pipinya yang pucat.

"G-gaara." Bahkan Sakura gemetar saat memanggil namanya.

Gaara merasakan denyut jantungnya berdetak lebih cepat, rasa sakit menusuk ke dalam dirinya. Hatinya hancur melihat Sakura dalam keadaan seperti itu, tampaknya telah mengalami penderitaan yang tak terkatakan.

Mendadak raut wajah Gaara berubah ketika menyadari siapa pelakunya, ia berpaling menatap Sasuke yang ada di depan Sakura. Pria Uchiha itu tampak terkejut melihatnya datang, yah tentu saja ia akan datang menjemput Sakuranya.

Dengan hati yang terbakar oleh kepedihan Sakura, Gaara merasa kemarahan memuncak di dalam dirinya. Tanpa ragu, tanpa ampun, ia melangkah maju menuju Sasuke yang berdiri di hadapannya.

"Apa yang telah kau lakukan pada Sakura?" desis Gaara dengan suara yang menggema di ruang gelap itu.

Dengan gerakan cepat, Gaara mengeluarkan cakra pasirnya, membiarkannya melingkari tubuhnya seperti serangan yang siap diluncurkan. Mata Gaara bersinar dengan intensitas yang menakutkan, mencerminkan kemarahan yang membara di dalam dirinya.

Tanpa menunggu lagi, Gaara meluncurkan serangan cakra pasirnya dengan kecepatan yang menggetarkan udara. Serangan itu seperti badai pasir yang ganas, memenuhi ruang dengan kekuatan yang tak terbendung.

Sasuke segera menghindari serangan itu dengan cara melompat ke samping, serangan Gaara tak mengenainya namun mengenai tembok di sampingnya hingga tembok itu roboh. Ruangan yang tadinya remang menjadi terang karena sinar matahari sore.

Sasuke melompat ke luar.

"Gaara! Sakura-chan!" Naruto dan yang lain tiba dan betapa terkejutnya mereka melihat ruangan yang telah hancur ini, namun mereka lebih terkejut melihat Sakura yang duduk di sudut ruangan.

Naruto kemudian melihat Gaara, sang Kazekage itu tampak akan mengejar Sasuke namun Naruto mencegahnya lebih dulu. "Gaara, Sasuke biar kami yang mengejar. Kau lihatlah kondisi Sakura-chan saat ini!" Naruto dan yang lain langsung mengejar Sasuke melalui lubang yang ada di dinding itu.

Sakura: Embun Di Padang Tandus ✓ END [ GaaSaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang