Bab 2.

1.7K 159 18
                                    

Happy Reading~

Jangan lupa Vote sebelum membaca ...
.

.

.
.

.

.

Di pagi yang cerah, kamar itu tampak kacau, pasir menari-nari di udara seolah menandakan bahwa badai telah merajalela di dalamnya. Pakaian yang seharusnya tergantung rapi, kini terhempas berserakan di lantai bersama butiran pasir yang menggores permukaannya.

Di tengah keheningan kamar yang dipenuhi jejak pertempuran, dua tubuh terbaring tanpa gerakan di atas ranjang yang seolah-olah menyimpan beban tak terungkap. Ranjang itu sendiri terasa tak nyaman, dengan butiran pasir yang menembus bahkan melalui seprai, menciptakan lanskap tidur yang dipenuhi rintihan kesulitan.

"Ugh."

Seorang gadis mengerjab-kerjabkan matanya sembari mengusapnya dengan tangan. Matanya terasa perih karena butiran pasir yang masuk ke dalam kilau hijau miliknya, setelah hilang rasa perihnya gadis itupun membuka matanya.

Dalam posisi tidur ia menautkan alisnya, tangannya bergerak menyentuh seprai yang kotor. "Pasir?" tanyanya heran mendapati tumpukan kecil pasir di depannya.

"Ugh!" Kemudian tangannya menyentuh kepalanya, terasa pusing luar biasa. "Apa yang terjadi?" ujarnya parau, tenggorokannya terasa kering.

Untuk sesaat ia bingung, setidaknya sampai ia mencoba duduk dan mendapatkan sentuhan hangat di pinggangnya. Sakura menyibak selimut dan keterkejutan melintas begitu saja di wajahnya saat menyadari bahwa dia terbuka tanpa busana di samping seseorang pemuda yang memeluk pinggangnya.

"Aaa!!!"

Sakura berteriak.

Sakura terkejut sampai tak bisa menahan diri lagi. Suara teriakannya memecah keheningan pagi, membangunkan pemuda itu dari tidurnya dengan cepat. Mata keduanya bertemu dalam kekagetan saling memandang, dan ekspresi terkejut yang terpantul di wajah pemuda itu mencerminkan keheranan yang sama yang melanda Sakura.

"G-gaara?" Sakura kehilangan kata-kata.

"Sakura?"

Dalam ketidaknyamanan yang melanda, keduanya saling terpaku, menyadari bahwa malam yang tak terlupakan telah membawa mereka pada tahap baru yang tak terduga dalam hubungan mereka.

"A-apa yang terjadi?" serunya, tubuh gemetar oleh kebingungan dan kejutan. Tangannya mencoba menarik selimut guna menutupi ketelanjangan dirinya di hadapan sang Kazekage.

"Aku tidak mengingat apapun." Sakura memegang kepalanya, mencoba menggali ingatan tentang apa yang terjadi semalam. Tapi, ia tak ingat apapun. Ia hanya mengingat dirinya yang minum banyak, lalu minum bersama Gaara kemudian ... Mabuk.

Pasti sesuatu yang tak diinginkan telah terjadi di antara mereka, Sakura dapat merasakan bagian bawahnya sakit dan sedikit lembab. Begitu pula dengan tubuhnya yang terasa seperti remuk dan pegal, seolah-olah baru saja selesai bertarung.

"Sakura, sepertinya kita-"

"Tidak," potong Sakura cepat, mencegah Gaara menjelaskan kecelakaan semalam. Ini terlalu mengejutkan dan memalukan baginya, Sakura tak dapat berpikir jernih.

"Ini kesalahan, ini kecelakaan!" seru Sakura.

Sakura merasakan jantungnya berdebar ketika dirinya berpikir apa yang telah terjadi di antara mereka, kmudian Sakura menatap Gaara serius. "Ini hanya karena kita yang mabuk, benar 'kan?"

Sakura: Embun Di Padang Tandus ✓ END [ GaaSaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang