Happy reading ...
Jangan lupa Vote sebelum membaca....
.
.
.
.
.
.
Sakura mengusap keningnya yang berkeringat, ia selesai merawat Jounin desa Suna dan Sasuke. Sakura berhasil mengeluarkan racun-racun yang ada di dalam tubuh mereka, namun mereka semua masih butuh perawatan lebih lanjut mengingat area di sekitar lukanya memburuk.
Sasuke juga ia rawat dengan sebaik mungkin meski kondisi Sasuke tak separah yang lainnya, Sakura sangat bersyukur untuk itu. Matahari sudah terbenam, dan semua yang butuh untuk ia lakukan sudah selesai.
"Sasuke-kun, kalau begitu istirahatlah." Sakura menarik selimut dan menyelimuti Sasuke. Kemudian ia memeriksa cairan infus Sasuke, cukup sampai besok pagi.
Setelah itu Sakura mengambil sebuah kursi dan menaruhnya di sisi ranjang Sasuke, melihatnya Sasuke menautkan alisnya. "Kau tetap di sini?" tanyanya.
Dengan bingung Sakura mengangguk. "Ya, aku akan menjagamu."
Sasuke menghela nafas, wajah Sakura saat ini kelihatan sangat lelah. Sasuke jadi teringat dengan Sakura yang mual-mual tadi pagi. "Sakura, istirahatlah di penginapan. Kau tidak perlu memaksakan diri." Meskipun saat ini ia ingin dirawat oleh Sakura, Sasuke takut kondisi Sakura semakin buruk.
"Tidak apa-apa, aku-"
"Tidak, istirahatlah. Sejak tadi pagi kondisimu tidak baik. Pergilah ke penginapan dan minta Naruto untuk mengantarmu," tukas Sasuke final.
Akhirnya Sakura menghela nafas. "Baiklah." Ia memang sudah merasa lelah sejak tadi, Sakura merasa mengantuk dan perutnya juga terasa kram. "Kalau begitu aku pergi dulu, Sasuke-kun. Jika ada yang kau butuhkan, panggil saja perawat di sini."
Sasuke mengangguk.
Setelah itu Sakura pun keluar dari ruang rawat Sasuke.
"Hah, akhirnya hari ini selesai." Sakura meregangkan ototnya begitu ia keluar dari ruangan Sasuke. Lalu ia menatap ke luar jendela di lorong ini, tampak sudah gelap.
"Sudah malam, ya. Kira-kira Naruto dan Sai sudah selesai kah dengan rapatnya?" Sakura melangkah ringan di lorong rumah sakit.
Naruto dan Sai sejak tadi sore mengadakan rapat dengan beberapa Jounin Suna dan juga Gaara, mereka membahas tentang penyelidikan yang akan mereka lakukan besok. Seharusnya sudah selesai, tapi Sakura tak melihat batang hidung temannya itu.
"Sakura."
"Astaga!"
Sakura berjengit kaget ketika mendadak Gaara muncul di hadapannya secara tiba-tiba dari gerbang utama rumah sakit ini, sang Kazekage itu bersandar di dinding pagar sembari bersedekap menatap dirinya.
"Gaara, kenapa kau ada di sini?" tanya Sakura heran. Ia memperhatikan Gaara, pemuda itu tampak memakai jubah Kage miliknya. Sakura tebak Gaara baru saja selesai dengan suatu urusan yang penting.
"Aku menjemputmu," ujar Gaara singkat.
"Menjemputku?" tanya Sakura sembari menunjuk dirinya sendiri.
Gaara mengangguk, kemudian ia berjalan santai secara perlahan. Sakura yang melihat itu menyusulnya dan menyamakan langkahnya dengan sang Kazekage.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura: Embun Di Padang Tandus ✓ END [ GaaSaku ]
Fanfiction•GaaSaku Fanfiction [COMPLETED] Malam pernikahan Naruto yang menjadi malam bahagia untuk semua orang, malah berubah menjadi kekacauan bagi Sakura ketika besok paginya ia terbangun dengan tubuh tanpa busana bersama Gaara yang memeluknya. Meski bersam...