Bab 7

1.4K 137 34
                                    

Happy reading~
Jangan lupa Vote sebelum membaca ...
.

.

.

.

Ketika Sasuke tiba di hadapan Gaara, Sasuke menyadari ada yang berbeda dengan tatapan Gaara pada Sakura. Mata itu menatap Sakura suka, menatap kagum, menatap penuh kehangatan. Mata itu juga menatap Sakuranya penuh minat.

Sasuke tak menyukainya!

"Selamat datang di Suna, Sakura, Naruto, Sai, dan ... Sasuke?" Temari menatap satu-persatu teman sakura, raut keheranan memenuhi wajahnya ketika menyadari ada Sasuke di sini.

Sakura berdehem kecil lalu menjelaskan. "Ah, semalam kami bertemu dengan Sasuke di perjalanan, Sasuke sempat bertemu dengan ninja misterius itu. Sasuke juga terluka, jadi kami memutuskan untuk membawanya ke sini sekalian merawatnya." Penjelasan Sakura memutus kontak mata antara Sasuke dan Gaara, dua pemuda rupawan itu serempak menoleh ke arah Sakura.

"Oo, begitu. Kalau begitu tidak masalah, benar'kan Gaara?" Temari menatap Gaara, dalam hati ia tertawa melihat Gaara yang tampak tak suka dengan kehadiran Sasuke yang berdiri di samping Sakura.

Oh, ini akan menarik. Batinnya.

Sang Kazekage mengangguk. "Ya, tidak masalah."

"Yosh, kalau begitu aku ingin makan dulu. Gaara di sini ada ramen, bukan?" Naruto mendekat pada Gaara, tanpa sungkan ia merangkul akrab pundak Gaara.

Melihat itu Sasuke mendengus, sedangkan Sakura mengepalkan tangannya melihat kelakuan tak sopan Naruto. "Naruto! Jaga sikapmu!"

"Ayo, sebaiknya kalian istirahat dulu."

Dan mereka menjauh dari gerbang masuk.

°•°•°

Begitu tiba di Suna, hal pertama yang Naruto lakukan adalah mencari makan tak lupa ia memaksa Sai untuk ikut dengannya. Sedangkan Sakura ia beristirahat sejenak lalu membawa Sasuke ke pusat layanan medis di desa Suna.

Bersama Gaara juga tentunya.

Dan di sinilah mereka sekarang, berada di lorong rumah sakit Suna. Sakura berjalan bersebelahan dengan Gaara karena ada banyak hal yang Gaara sampaikan padanya mengenai Jounin yang sakit. Sedangkan Sasuke ada di belakang, setia mengikutinya.

Sakura beruntung Gaara tampaknya tak lagi menyinggung soal malam itu, Gaara hanya berbicara mengenai hal-hal yang penting saja. Sakura bersyukur, seolah-olah tak terjadi apa-apa. Ini yang terbaik.

Sret.

Langkah Gaara berhenti di sebuah pintu, tanpa mengetuknya Gaara membuka pintu itu.

"Ini adalah orang-orang yang terluka karena ninja misterius itu." Gaara menunjukkan 8 Jounin yang terkapar tak berdaya di atas ranjang, ada luka di tubuhnya dan area disekitar luka itu sudah menghitam.

Sakura mendekati salah satu Jounin di sana. "Astaga, keadaannya sangat buruk." Kemudian mata Sakura menatap Sasuke, ia tak sanggup jika pemuda yang ia cintai itu bernasib sama dengan Jounin ini.

"Dua dari mereka sudah mati, mereka tak bisa bertahan lebih lama. Sakura ... Tolong." Gaara, dengan serius, mendekati Sakura dan dengan nada yang tak biasa lembut, ia meminta tolong padanya.

Sasuke menyaksikan hal itu dengan alis yang bertautan, namun sedetik kemudian ia mengubah ekspresinya menjadi datar dan dingin. Sial, apa-apaan ini! Sasuke mengumpat dalam hati.

Sakura: Embun Di Padang Tandus ✓ END [ GaaSaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang