Happy reading ~
Jangan lupa Vote sebelum membaca ....
.
.
.
.
"Sakura, tunggu."
Gaara bergegas menyusul Sakura yang beberapa langkah di depannya, ia melangkah lebih cepat kemudian menyambar cepat tangan Sakura. Tindakannya sukses membuat Sakura menghentikan langkahnya dan berbalik pada Gaara.
"Gaara, apa yang kau lakukan?" Di depan ruang miliknya, Sakura menghempas tangan Gaara kemudian menatap Gaara tak suka.
Sang Kazekage menghela nafas, kemudian ia menatap Sakura serius. "Ada yang ingin kubicarakan, mengenai semalam."
Sakura berdecak, kemudian ia melihat kiri kanannya, setelah memastikan tak ada yang melihat ataupun mendengar mereka Sakura pun menarik tangan Gaara untuk masuk ke dalam ruang miliknya.
"Jadi, ingin membicarakan apa, Gaara?" Sakura bersedekap menatap Gaara. "Kupikir kita sepakat untuk melupakan kejadian semalam."
"Aku belum menyetujuinya," ucap Gaara datar, berhasil memancing keterkejutan di wajah Sakura.
"Apa?!" Alis Sakura tertaut mendengarnya. "Apa maksudmu, Gaara?" Sakura mengulangi pertanyaannya.
Gaara menatap Sakura dengan mata yang penuh penyesalan. Untuk beberapa saat Gaara terdiam, tapi ia membuka mulutnya. "Aku ... Akan bertanggungjawab."
Terkejut.
Sakura terkejut mendengar ucapan Gaara barusan, ini terlalu mendadak. Bahkan Sakura tak pernah memikirkan jika kata-kata seperti itu akan keluar dari mulut Gaara. "Bertanggungjawab?" Nada Sakura menyiratkan ketidak percayaan.
Gaara mengangguk pelan.
Sakura menarik nafas dalam-dalam. "Gaara, dengarkan! Kejadian semalam hanyalah kecelakaan yang tak terduga, itu karena kita mabuk. Aku bahkan tidak mengingatnya!" Nada Sakura naik, ia tak tahu kenapa Gaara tiba-tiba menjadi seperti ini.
"Bertanggungjawab? Apa maksudmu? Tidak, aku tidak bisa Gaara. Aku punya orang yang kutunggu kepulangannya, orang yang aku cintai." Sakura mengepalkan tangannya di kedua sisi tubuhnya, bibirnya bawahnya ia gigit, ia menunduk menatap lantai. Benar ... Ia menunggu Sasuke.
Gaara menatap Sakura lurus, sudah rahasia umum jika Sakura menunggu Sasuke, Gaara pun mengetahuinya. Hanya saja ia sedikit terusik ketika Sakura membahasa Uchiha Sasuke.
"Tapi tetap saja, semalam adalah kesalahanku, aku tidak bisa menghapusnya begitu saja. Aku adalah seorang Kazekage."
"Gaara!" sentak Sakura, mata hijaunya menatap Gaara lebih serius. "Itulah, karena kau seorang Kazekage kau tak boleh membiarkan reputasimu buruk! Kecelakaan semalam hanya kita yang tahu, jadi mari lupakan saja!"
Gaara mengela nafas, kemudian bersedekap menatap Sakura. "Tapi, ini tak sesederhana itu."
Mulut Sakura terbuka, pemikiran Gaara yang sekarang ini sangat sulit untuk ia pahami. Kenapa sang Kazekage ini sangat ngotot padanya? "Tinggal melupakan apa susahnya? Lagipula kesalahan semalam hanya kita yang tahu, selama tak bocor ini bukan jadi masalah."
Kemudian Sakura menuju rak di dekat dinding, ia mengambil beberapa obat untuk pasien. "Tidak ada yang terjadi di antara kita, kau tak harus merasa bertanggungjawab. Kita hanya mabuk, lalu melakukan kesalahan, dan lupakan. Sesederhana itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura: Embun Di Padang Tandus ✓ END [ GaaSaku ]
Fanfiction•GaaSaku Fanfiction [COMPLETED] Malam pernikahan Naruto yang menjadi malam bahagia untuk semua orang, malah berubah menjadi kekacauan bagi Sakura ketika besok paginya ia terbangun dengan tubuh tanpa busana bersama Gaara yang memeluknya. Meski bersam...