Bab 18

1.2K 124 41
                                    

Happy reading.
.

.

.

.

Dengan tungkai yang gemetar Sakura memaksa untuk berdiri, Gaara, Naruto dan Sasuke pasti sedang bertarung saat ini. Ia harus melakukan sesuatu untuk menghentikannya. "Tidak bisa biarkan mereka terus bertarung," bisiknya pada dirinya sendiri.

"Sakura!"

Seseorang yang berseru membuat Sakura menoleh, sembari memegangi dinding di sampingnya Sakura melihat Shikamaru dan Sai melompati reruntuhan dan bergerak masuk ke dalam ruangan ini "Shikamaru, Sai!"

Shikamaru lekas menghampiri Sakura kemudian membantu Sakura berdiri. "Kau tidak apa-apa?" tanya Shikamaru cemas.

Sakura menggelengkan kepalanya, itu tidak penting sekarang. Ia harus segera menemui Gaara. "Gaara, Sasuke, dan Naruto. Bagaimana mereka?" tanya Sakura, suaranya gemetar namun penuh dengan kekhawatiran yang mendalam.

"Merepotkan, mereka tengah bertarung." Shikamaru menjawab, matanya memancarkan kegelisahan yang sama dengan yang dirasakan Sakura.

"Aku harus ke sana!" Sakura melangkah keluar dari lobang sisa pertarungan Sasuke dan Gaara, diikuti oleh Sai dan Shikamaru.

Begitu keluar, Sakura tak bisa untuk tidak terkejut ketika melihat bagaimana kacaunya keadaan di luar ini. Seperti pertarungan dashyat telah terjadi, Sakura melihat keadaan sangat buruk.

Kemudian mata Sakura memindai sekitarnya, mencari-cari tiga pemuda dengan rambut yang berbeda. Dan di sana! Sakura melihatnya! Ada Gaara dan Naruto yang berdiri di hadapan Sasuke yang tampak terpojok.

"Gaara, Naruto, Sasuke, dan ... Karin?" Sakura terkejut melihat ada Karin yang berdiri di hadapan Sasuke. Selama ini ia tak melihat perempuan berambut merah itu, tapi mengapa ia ada di sini?

Tingkahnya di sana seolah-olah sedang melindungi Sasuke.

"Minggirlah, jika kau tak ingin pasir ini menebus tubuhmu!" Sakura menoleh ke arah Gaara, ia mendengar ancaman dingin dari Gaara untuk Karin. Sakura menggelengkan kepalanya, tak boleh ada pembunuhan di sini jika itu karena dirinya!

"Tidak! Aku harus mengentikan Gaara!" Saskura memaksa dirinya untuk berjalan cepat ke arah Gaara, setidaknya sampai ia mendengar ucapan mengejutkan dari Karin.

"Tidak, jangan bunuh Sasuke. Ia tak pernah membunuh anakmu, anakmu masih hidup!"

Langkah Sakura berhenti mendadak, matanya terbuka lebar mendengar ucapan Karin, detak jantungnya berdegup kencang, seolah-olah ingin melompat keluar dari dadanya.

"Apa?" ucap Sakura dengan nada bergetar, tubuhnya gemetar karena campuran emosi yang membanjiri dirinya: kebingungan, ketakutan, dan secercah harapan yang baru saja muncul.

Semua yang ada di sana menoleh pada Sakura yang tiba-tiba masuk kedalam arena, termasuk Sasuke.

"Anakku masih hidup? Apa maksudnya?!" Sakura menatap Karin dengan mata yang mencari jawaban, lalu pandangannya bergeser ke arah Sasuke dengan tatapan penuh pertanyaan. "Bukankah kau sudah membunuhnya?" desisnya dengan suara gemetar, terhenti di tengah kalimat karena kebingungannya yang semakin bertambah.

Semua ini terlalu mengejutkan untuk dirinya, Sakura merasakan tungkainya kembali lemah, ia nyaris merosot ke tanah jika saja Gaara tak melompat cepat ke arahnya dan menyangga tubuhnya.

"Sakura!" Gaara menyerukan namanya dengan khawatir.

"Oi, Sasuke Teme! Apa maksudnya ini-dattebayo?" Naruto juga sama herannya.

Sakura: Embun Di Padang Tandus ✓ END [ GaaSaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang