Ternyata benar, Sakura dibawa oleh Sasuke. Jounin yang berjaga di penginapan telah bangun dan memberikan kesaksian, mereka tiba-tiba dipanggil oleh Sasuke ke dalam, dan ketika mereka tiba mereka melihat Sakura yang tidak sadarkan diri di dalam gendongan Sasuke.
Dan setelah itu mereka tidak ingat apa-apa lagi selain tubuh mereka yang menabrak kerasnya lantai.
Situasi menjadi lebih serius, Jounin elit Sunagakure telah dikerahkan untuk mencari keberadaan Sakura, namun tak kunjung ditemukan. Dan hari itu juga Gaara pergi bersama Naruto dan yang lainnya ke Konoha untuk merundingkan dengan Hokage langkah apa yang akan selanjutnya mereka ambil.
Awal kedatangannya mengejutkan semua pihak, namun Kakashi sang Hokage lebih terkejut mendengar mantan anak didiknya hamil dan itu anak Gaara, dan Kakashi seperti mendapat serangan jantung ketika Sasuke dituduh melarikan Sakura.
Kisah percintaan anak muda terlalu rumit.
Sekarang rapat darurat telah diadakan di Konoha.
Kakashi menghela nafas, matanya menatap Gaara yang duduk. Di belakang Gaara ada Temari dan Kankuro. Sedangkan di belakang Kakashi berdiri Shikamaru, Naruto, dan Sai.
"Aku tak akan berbicara panjang lebar lagi, jika satu hari lagi Sakura tak ditemukan. Aku akan menjadikan Sasuke buronan desa Sunagakure." Gaara berujar serius sembari menatap lurus pada Kakashi.
"Apa?!" Naruto berseru.
"Tenanglah, Naruto," tegur Shikamaru.
Kakashi mengangguk mengerti. "Tapi Gaara, statusmu dan Sakura belum jelas. Well, aku tak mendukung tindakan Sasuke, ya. Tapi jangan tergesa-gesa mengambil keputusan." Kakashi berujar bijak.
Raut tak setuju memenuhi muka Gaara. "Tapi Sakura mengandung anakku, Sasuke bisa saja membahayakan Sakura dan bayinya aku tak segan-segan untuk membunuhnya!" Ucapan Gaara mendapatkan reaksi terkejut dari wajah-wajah yang ada ruang rapat itu, terlebih Naruto.
"Gaara!" sentaknya tak setuju.
Gaara melirik Naruto. "Kenapa? Karena Sasuke adalah temanmu?" tanya Gaara remeh. Gaara tahu hubungan Naruto dan Sasuke sudah seperti saudara, tapi Gaara hanya tak menyangka di situasi ini Naruto tak berpihak padanya.
Padahal Gaara saat ini sangat mengkhawatirkan Sakura dan bayinya. Gaara menyayangi dan mencintai mereka berdua.
Naruto mengepalkan tangannya, tapi kemudian ia menghela nafas. "Benar! Sasuke adalah temanku, karena itulah aku yang akan menghadapinya! Sasuke mengambil jalan yang salah dan sudah tugasku untuk menunjukkannya jalan yang benar!"
"Aku pastikan Sakura-chan dan janinnya akan baik-baik saja! Aku berjanji, jika terjadi Sesuatu pada mereka ...maka aku yang akan memberikan pelajaran untuknya!"
Kakashi manggut-manggut setuju. "Saat ini prioritas kita adalah mencari di mana keberadaan mereka, ini sudah satu hari sejak mereka menghilang, bukan?"
"Ya, tapi di mana kita harus mencarinya?" Sai berujar sambil menyentuh dagunya, berpikir di mana mereka bisa menemukan Sasuke dan Sakura.
Semua yang ada di ruangan itu tampak berpikir keras, termasuk Shikamaru. "Ketika Sasuke tahu Sakura hamil, bagaimana reaksinya?" tanya Shikamaru. Menatap Sai dan Naruto.
Alis Naruto bertautan dalam kebingungan meski begitu ia tetap menjawabnya. "Tentu saja marah, ia sampai ingin membunuh Gaara karena telah menghamili Sakura-chan."
Helaan nafas terdengar dari Shikamaru,. kemudian ia menatap Sai. "Apakah Sasuke terlihat membenci janin itu?" tanyanya lagi.
"Dari pada membenci, Sasuke lebih tepat tak menyukainya." Sai menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura: Embun Di Padang Tandus ✓ END [ GaaSaku ]
Fanfiction•GaaSaku Fanfiction [COMPLETED] Malam pernikahan Naruto yang menjadi malam bahagia untuk semua orang, malah berubah menjadi kekacauan bagi Sakura ketika besok paginya ia terbangun dengan tubuh tanpa busana bersama Gaara yang memeluknya. Meski bersam...