19

3.6K 383 22
                                    

Akhir-akhir ini keknya sepi pembaca dehh
Ayok pencet bintangnya guys!!
Happy reading 💕

***

Selepas riding night tadi, Adara langsung pulang ke rumah. Kini ia sedang tiduran di kasurnya. Matanya sudah berat dan ingin segera memejamkan matanya. Baru saja menutup mata, ponselnya berbunyi.

"Siapa sih? Malem-malem ganggu aja!" Dengus Adara sambil membuka handphonenya.

Gibran

Bsk brgkt sm gw!
Gw jmput.

Y

Ternyata Gibran yang mengirim pesan padanya. Sebenarnya ia malas sekali harus berangkat sekolah dengan cowok itu, tapi karna ia terikat tanggung jawab ya mau gimana lagi? Tapi ngapain juga harus berangkat bareng? Selesai mengirim balasan, Adara langsung terlelap dalam tidurnya.

Pagi harinya Adara bersiap-siap dan pergi sarapan. Terlihat Rasya, Arjuna, dan Ayyara yang sudah berada di meja makan. Ia sampai lupa jika hari ini orang tuanya pulang. Ia bergegas turun dan memeluk mamanya.

"Mama!" Panggil Adara kemudian memeluk Ayyara

"Kangen! Lama banget sih pulangnya?" Lanjutnya beralih memeluk Papanya

"Iya maaf. Kerjaan papa kan banyak. Kalo ga diurus nanti kalian shopping pake apa hm?" jawab Arjuna

"Hehe iya deh. Btw bawa oleh-oleh gak?" Tanya Adara

"Ada. Itu di meja depan. Ada buat temen-temen kamu juga, kapan-kapan suruh kesini." Tunjuk Arjuna kemudian Adara langsung berlari menuju meja yang di tunjuk Arjuna

Terdapat banyak paperbag disana. Adara mengambil satu paperbag yang diluarnya terpampang nama Adara. Saat di buka, paperbag tersebut berisi sepatu putih limited edition yang keren dan pastinya mahal. Dan itu juga pernah jadi incarannya. Matanya tak sengaja melihat sebuah paperbag yang mirip dengannya namun terdapat nama pemilik yaitu Gibran.

'Gibran? Cowok sialan itu? Kayanya iya. Ngapain di kasih segala sih.' batinnya kesal. Mendengar atau melihat nama Gibran saja sudah membuat dirinya emosi

"Keren banget. Makasih pa. Adara pakai sekarang aja ah." Ujarnya sambil mulai memakai sepatu

"Sama-sama. Kotak-kotak hitam itu buat temen mu Sya." ujar Arjuna

"Hmm" jawab Rasya

"Udah-udah. Makan dulu nanti kalian telat ke sekolah." Ujar Ayyara

"Rasya berangkat dulu. Assalamualaikum." Ucap Rasya setelah sarapan selesai sambil menyalimi tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam. Hati-hati ya!"

"Kamu ga berangkat?" Tanya Ayyara kepada Adara

"Bentar Mam, nunggu temen." Jawabnya

"Temen? Cowok apa cewek? Siapa namanya?" Tanya Ayyara lagi

"Nanti juga tau."

Arjuna hanya menggelengkan kepalanya mendengar percakapan anak dan istrinya itu.

"Assalamualaikum." ucap seseorang dari pintu

"Waalaikumsalam." jawab semua orang di rumah

"Loh Gibran. Ya ampun lama banget kamu ga kesini. Apa kabar?" Tanya Ayyara langsung mendekati Gibran

"Baik tante." Jawab Gibran sambil menyalimi tangan Ayyara dan Arjuna

"Papa sama bunda kamu dimana sekarang? Sehat semua kan?"

'Hadehh sebenernya anak mereka siapa sih?' dengus Adara dalam hati

"Ada di rumah, alhamdulillah sehat semua." Jawab Gibran lagi

"Tumben kesini mau ngapain?" Tanya Arjuna kepada Gibran

"Mau jemput Adara om. Mau berangkat bareng." Jawab Gibran sambil tersenyum ramah

"Oalah, mau jemput anak bontot tante. Kalian pacaran?" Goda Ayyara

"Dih ogah gue pacaran sama dia!" Celetuk Adara yang sudah siap berangkat sekolah

"Gue juga ogah!" balas Gibran

"Heh ga boleh gitu! Kalian berdua itu keliatan serasi tau." Ujar Ayyara

"Kok ga pake sepatu Gib?" tanya Ayyara yang melihat kaki Gibran tak di alasi apapun. Bahkan sendal pun tidak pakai.

"Basah tan. Kecipratan di jalan. Ini niatnya mau beli sepatu dulu baru ke sekolah." Ujar Gibran yang memang tadi saat dijalan sepatunya basah dan kotor karena tadi malam hujan. Sebenarnya sepatunya masih bagus, tetapi kaki Gibran risih untuk mengenakan sepatu basah. Holang kaya mah bebas!

"What? Mau berangkat jam berapa lo? Pagi-pagi gini emang ada toko sepatu tang buka? Udah tau tadi malem hujan ngapa ga pake mobil aja njir." Cibir Adara

"Gue mana tau kalo jalan becek!" balas Gibran

'Ciri-ciri orang kaya ga modal nih.' batin Adara meroasting Gibran

"Kamu gausah ribet-ribet beli. Ini om bawain dari luar negri. Niatnya om mau ke rumah kamu tapi kamu udah disini yaudah sekalian aja." Ujar Arjuna

"Makasih om." ucap Gibran

"Loh-loh! Kok sama kaya punya aku Pa?!" protes Adara ketika melihat sepatu Gibran yang mirip dengan miliknya. Bedanya hanya pada coraknya, milik Adara bewarna abu-abu, sedangkan milik Gibran bewarna hitam.

"Ya gapapa. Sebenarnya kita mau beli buat kamu aja, tapi mama kepikiran sama tante Kayla kan besok lusa ulang tahun yaudah mama beli buat dia dan satu lagi buat anaknya. Lagian juga ternyata kalian temen satu sekolah kan. Kebetulan juga disananya tinggal dua sepatu itu, jadi mama beli aja biar samaan. Kan lucu. Ukurannya juga pas kan buat kalian berdua." gemas Ayyara

"Huaa ga mauu! Adara ga mau samaan sama dia!" Rengek Adara

"Apasih. Orang sepatu doang." Balas Ayyara

"Ya pokoknya ga mau. Pasti nanti ditanya-tanya sama curut-curut."

"Ditanya ya tinggal jawab aja kenapa sih. Anakmu nih mas susah bener di bilangin." Adu Ayyara kepada suaminya

"Udah-udah gausah ribut. Sorry ya Gib. Adara lagi mode manja jadi susah diatur." ujar Arjuna bercanda

"Gapapa om" jawab Gibran yang sedari tadi menyaksikan Adara merengek ke mamanya. menurutnya itu lucu.

"Tapi- arghh ya udah deh. Serah! Adara mau berangkat." Ucap Adara kesal sambil menghentakkan langkah kakinya. Biasa bu anak-anak.

"Cih. Buru-buru amat." Cibir Ayyara

"Biar apa? Biarin." Balas Adara kemudian menyalimi tangan orang tuanya yang disusul Gibran

"Jagain anak om ya Gib!" Pinta Arjuna kepada Gibran sambil menepuk-nepuk bahu Gibran

"Adara udah gedhe ga perlu di jaga-jagain segala." Protes Adara

"Suka siapa? Suka-suka gue." Balas Arjuna yang mambuat Ayyara dan Gibran terkekeh geli

"Tau ah males." Kesal Adara dengan wajah cemberutnya

"Berangkat ya om,tant. Assalamualaikum." Pamit Gibran

"Waalaikumsalam. Hati-hati ya!"

***
Tbc

Maaf ya chapter kali ini pendek, karna aku ga nemu ide lagi. Bingung bikin alurnya gimana.
Akhir-akhir ini badan ku juga ga enak hehe.
Yaudah deh, Jangan lupa pencet bintangnya!!

LEADER the GENGSTER \\ Defan/GidaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang