12. Sulung (2)

2.3K 223 13
                                    

Arsean Vaganza Sagara

Happy Reading


••

Hidup akan terus berjalan dengan cara apa pun yang memungkinkan. Tidak ada yang bisa mengubah itu. Bahkan hidup itu sendiri.

Hari demi hari terlewat begitu saja.

Sudah terhitung 3 hari setelah Arsean keluar dari rumah sakit.

Bertanya tentang Nolland, pria berdarah dingin itu tidak menjenguknya sama sekali.

Arsean tidak mengharapkan apapun, lagipula Nolland bukanlah ayah aslinya melainkan ayah Vaga.

Jadi tidak ada alasan untuk nya bersedih.

Kali ini Arsean sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah nya diantar oleh supir pribadi yang sering mengantar dirinya kemanapun.

Arsean menyandarkan kepalanya pada jendela, menatap langit yang masih biru dengan mentari di tengahnya, membuat remaja itu tenggelam dalam pemikirannya.

'Sejak kapan gua mulai terbiasa dengan semua ini?' batinnya bertanya tanya.

'Mereka gak pernah curiga dengan sikap gua selama ini kan?

Jika mereka tau gua bukan vaga, apa yang akan mereka katakan?

Ngusir gua atau bunuh gua karena gua nempatin tubuh vaga, lagipula gua ada disini juga bukan mau gua.

Setau gua yang mati itu ga bisa hidup lagi, tapi kenapa gua bisa?'

Lamunannya terhenti begitu iris matanya melihat sebuah bangunan yang menarik perhatian nya.

"Berhenti" Perkataannya membuat pria dewasa yang mengendarai mobil yang mereka tumpangi, mau tak mau harus menepikan mobilnya.

"Pak Beha"

Desahan nafas pun terdengar, bukankah beberapa minggu ini dirinya sering mengantar jemput tuan muda ketiganya itu, tetapi mengapa remaja di samping nya ini selalu salah dalam menyembutkan namanya.

'Apakah ini efek hilang ingatan yang membuat otaknya hanya bekerja 70%, tidak! Apa yang kau pikirkan Baeha?!'

"Ehem, Baeha tuan muda"

"Maaf,
Namamu mirip sekali dengan-"

"Saya tau tuan muda, mohon jangan dilanjutkan"

"Baiklah.."

Arsean menunjuk ke sebuah minimarket, lalu menatap Baeha yang melihat ke arahnya.

"Bisakah kau belikan sesuatu untukku?" Pinta Arsean dengan membisikkan sesuatu di telinga Baeha.

"Apa?! Tapi tuan muda-" Perkataan Baeha terpotong begitu saja.

"Kau menolak permintaan ku?" Arsean menatap Baeha dengan tatapan datarnya, mau tak mau Baeha pun turun dari mobil dan membeli apa yang diminta Arsean.

Senyuman tipis terbentuk kala Baeha menyerahkan barang yang dimintanya itu, dapat dilihat matanya yang memancarkan binar kesenangan.

'Aku akan menikmatimu di rumah nanti' batin Arsean merasa puas.

╥﹏╥

Beberapa saat kemudian mereka telah tiba di Mansion sagara.

Baeha segera turun dan membukakan pintu untuk tuan mudanya.

VAGARSEAN [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang