07. Perlahan

3K 236 8
                                    

VAGARSEAN

Happy Reading



Di hari minggu yang berawan ini Arsean memutuskan untuk menepati janjinya kemarin malam.

Saat ini pemuda itu sedang sibuk mempersiapkan dirinya agar terlihat rapi serta menunjukkan jiwa macho nya.

Seingatnya Vaga memiliki sebuah motor mengingat Vaga adalah orang itu.

Dulu di kehidupan sebelum nya, Arsean adalah leader dari DG, geng motor yang memiliki arti Dangerous Gang.

Mereka adalah sekumpulan pemuda pembuat onar yang memiliki musuh bebuyutan yaitu geng sebelah.

Black Knight. Geng yang di ketuai oleh orang misterius yang tak pernah menunjukkan wajahnya yang menjuluki dirinya sebagai V. Bahkan Arsean sendiri tak tahu siapa ketua dari Black knight karena saat muncul pun V selalu mengenakan masker.

Hingga saat ini dirinya lah yang menjadi orang misterius itu. Arsean Vaganza Sagara, leader dari Black Knight, geng yang menjadi musuh bebuyutan nya di kehidupan sebelumnya, ia baru mengetahuinya kemarin saat salah satu anggota Vaga menelpon, Melvin Anjjelo, yang dikenal sebagai tangan kanan V.

Hoodie putih yang dipadukan dengan baggy jeans berwarna hitam menjadi outfit Arsean siang ini.

"Cakep!" Senyum lebar terlihat di kaca yang di hiasi lampu itu. Arsean memantapkan langkahnya dan keluar dari ruangan yang selama ini menjadi kamar nya.

"Mau kemana?"

Begitu tiba di lantai dasar suara seseorang terdengar dari arah ruang TV. Disana Arsean dapat melihat Kenzo yang sepertinya sudah kembali dari rumah sakit.

"Eh.. Main aja bosen di mansion." Jawab Arsean cengengesan, kaya kucing yang ketahuan mencuri ikan saja.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" Kenzo mendekatkan dirinya pada Arsean dan menyentuh dahi Arsean.

Arsean segera tersadar dan menepis tangan Kenzo "gua bukan anak kecil."

"Jangan gunakan bahasa gaul mu jika berada dirumah."

"A-aku bukan anak kecil lagi." Arsenal mengalihkan pandangan nya, merasa malu dengan kelakuannya.

'Aku kamu, lu kira orang pdkt an apa?'

Perkataan nya membuat kenzo tertawa tipis, sangat tipis hingga Arsean tak menyadarinya.

"Dan panggil aku kakak, bagaimanapun juga aku lebih tua dari mu." Tegas Kenzo.

Orang yang saat ini menjadi kakak keduanya sejak menempati tubuh Vaga, selalu saja memperlakukan Arsean dengan cukup baik, meskipun Kenzo selalu menunjukkan wajah datarnya.

"Jawab aku, Vaga."

"Baik k-kak." Jawab Arsean dengan hati yang berdebar-debar, pertama kalinya.. Pertama kalinya dirinya menyebutkan kata kakak sejak ia hidup.

"Yaudah hati-hati, jangan pulang terlalu malam." Ucap Kenzo namun masih dengan wajah datar nya yang akhirnya di balas dengan anggukan oleh Arsean.

Begitu memasuki garasi, dapat terlihat jajaran motor dan mobil sport yang begitu memanjakan mata.

'Boleh juga' batin Arsean puas.

Seperti bermain cap cip cup Arsean memilih salah satu motor itu dengan asal-asalan, hingga pilihannya jatuh kepada motor hitam glossy yang sangat cocok dengan seleranya.

VAGARSEAN [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang