VAGARSEAN
Happy Reading
••
•
•Di sebuah ruangan vip, seorang pemuda berbaring di atas benda empuk yang terasa seperti gumpalan awan.
Tangan kanannya terpasang selang untuk menyalurkan nutrisi dalam tubuhnya serta sebuah alat yang berbunyi setiap detiknya sebagai petunjuk bahwa masih ada tanda-tanda kehidupan.
Masker oksigen dengan ukuran besar juga menutup sebagian wajahnya.
Lama sekali ia tertidur disana, sepertinya mimpinya sangat indah hingga dirinya betah untuk menutup matanya.
^_^
Disisi lain dia, Arsean. Saat ini sedang berada di sebuah tempat yang terlihat sangat nyaman.
Langit yang biru dan rumput hijau yang bergoyang, seakan-akan inilah surga yang di damba dambakan.
"Arsean." Panggil seseorang di belakangnya, membuat si empu yang di panggil namanya pun menoleh.
Disana dirinya melihat seseorang yang tidak asing, bahkan sepertinya Arsean mengenalnya.
Rambut hitamnya serta wajah yang selama ini sering dirinya lihat.
"Vaga." Gumam Arsean dengan ekpresi terkejut yang tercetak jelas diwajahnya.
Pemuda di depannya pun tersenyum.
Arsean menyadari bahwa sekarang dirinya berada di alam bawah sadar nya.
Lagi, dirinya menatap Vaga yang terlihat mendekatinya.
"Gua titip jaga tubuh gua ya." Ucap Vaga, tangannya terangkat untuk menepuk pundak Arsean.
"Gimana dengan lo?" Tanya Arsean, jika dirinya menempati tubuh Vaga maka bagaimana dengan Vaga sendiri.
"Tenang aja, lo tempati tubuh gua cuma sementara. Gua udah cape pura-pura bahagia." Ucap Vaga, terlihat raut wajahnya yang murung.
"Dih yang bener aja."
"Maaf udah seret lo untuk masuk ke kehidupan gua." Vaga tersenyum manis menatap manik hitam legam Arsean.
"Tolong.. sadarkan keluarga gua, buat mereka nyesel udah ngebuang gua."
Terlihat kerutan tercipta di dahi Arsean.
"Kenapa ga lo sendiri yang lakuin? Kenapa harus gua? Lo kira gua kaga ada kerjaan apa." Tanya nya pada Vaga. Vaga hanya menggeleng.
"Gua gabisa.. " Senyuman yang awalnya terlihat sangat manis itu perlahan mulai pudar.
"Yaudah sekarang lo balik deh, kasian mommy gua pasti panik liat gua begitu" Lanjutnya.
Tak lama sebuah lingkaran berwarna hitam muncul di belakang Arsean, begitu mengetahuinya Arsean pun menoleh.
Tak ayal tubuhnya tersedot ke dalamnya, dirinya menatap Vaga yang tersenyum dan bibirnya bergerak untuk mengatakan sesuatu.
'Apa?!'
Arsean tidak percaya dengan apa yang di katakan Vaga. Untuk terakhir kalinya, tidak! Arsean yakin dirinya akan bertemu Vaga lagi suatu saat nanti.
Lingkaran hitam itu menghilang bersama tubuh Arsean di dalamnya.
"Hahh."
Arsean terbangun dari tidurnya, saat ini dirinya berada di ruangan yang dia kenal, itu kamar Vaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAGARSEAN [Transmigrasi]
Roman pour AdolescentsBrotheship area not bl . . . Berkisah tentang kisah pemuda pendiam bernama Arsean, lelaki tampan nan sedingin kutub utara yang mengalami ketidakberuntungan dalam hidupnya. Berbagai kendala ia temui di tiap jalan yang Arsean lalui, hingga terkadang...