10. Who's There?

2.6K 232 9
                                    

Arsean Vaganza Sagara


Happy Reading

•••

Hari sial tidak ada di kalender, sama halnya dengan kematian kita tidak bisa meprediksi kapan hari sial / hari kematian itu tiba.

Hari-hari yang kita lewati tidak selalu membawa keberuntungan. Ada kalanya nasib sial datang tak terduga, di mana semua yang kamu lakukan berakhir dengan kesalahan.

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan.

Sama halnya dengan Arsean. Hari ini dirinya sial sekali, dimulai dari pagi tadi karena ulahnya sendiri yang menolak tawaran sang daddy untuk membawa kendaraan sendiri, membuat dirinya harus terlambat pulang karena mobil yang digunakan untuk menjemputnya harus bocor di perjalanan.

Lalu dilanjutkan dengan masalahnya dengan Alaska, bahkan luka di bibirnya saja masih belum mengering.

Ditambah lagi sekarang, sesaat setelah dirinya memutuskan untuk naik kendaraan umum bernama bus, rasa pusing kembali menyerang kepalanya.

Membuat Arsean harus berkali-kali menahan rasa sakit yang menyerang bertubi-tubi itu.

Sesaat sebelumnya, Arsean hanya merasa pusing, lama kelamaan dadanya mulai terasa sakit disertai dengan rasa sesak.

Mencoba bernafas dengan perlahan, namun percuma, meskipun mulut itu telah terbuka lebar seperti ikan akan tetapi oksigen seakan menjauh darinya, paru-paru nya menolak untuk bekerja.

'Apa gua berlebihan?' Arsean bertanya-tanya pada dirinya, padahal hari ini tak banyak yang ia lakukan.

Ini gawat! Arsean bahkan tidak memiliki persiapan apapun untuk ini. Bahkan di kamar Vaga tidak tersedia benda kecil yang sangat dibutuhkan di saat-saat seperti ini.

Inhaler, benda kecil yang menopang hari-hari Vaga sebelumnya. Begitu di kabarkan membaik, Vaga tidak menggunakan nya lagi. Karena hal itulah Vaga tak pernah menyetok benda kecil itu.

Kembali dengan Arsean..

Saat ini Arsean mencoba untuk tenang, menetralkan nafas nya yang terburu-buru itu.

"Ugh, shit" Bagaikan jelly, perlahan kaki itu meluruh, membuat seseorang didepan Arsean pun mengalihkan atensinya.

"Hei! Kau tak apa?" Ucap gadis itu sebelum Arsean tak mendengar apapun kecuali dengungan keras dari telinganya.

Bibir pink itu ia gigit menahan menyalurkan rasa sakit yang asing itu.

Ini pertama kalinya bagi Arsean mendapatkan serangan seperti ini, sangat tidak nyaman serta menyakitkan sekali.

"Uhuk uhuk"

"Seseorang panggilkan ambulan!" Ucap gadis yang Arsean tak ketahui namanya, tanpa Arsean sadari gadis itu sudah berada di sampingnya, mengusap punggung lebarnya dengan perlahan.

Hingga bus itu berhenti, disusul suara sirene yang menandakan seseorang telah memanggilkan bantuan untuknya.

Syukurlah, penderitaan ini tidak akan lama.

Beberapa tenaga medis mulai memasuki bus dan mengecek keadaan Arsean yang sangat pucat serta kesadarannya yang mulai menghilang.

▼・ᴥ・▼

"Dokter Kenzo"

"Ada apa?" Tanya Kenzo, jari jemari nya terlihat sangat sibuk mengetik data di monitor yang setia menemaninya bertahun-tahun itu.

VAGARSEAN [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang