Gak ada alasan buat gak jatuh cinta setiap hari sama kamu Nab
***
Di hari minggu ini, Nabila dan Rony memutuskan untuk jalan-jalan ke pantai. Saat ini mereka telah bersiap, lebih tepatnya Rony tengah menunggu Nabila yang sedang bersiap di kamarnya. Rony juga sudah ijin kepada Paul untuk mengajak adiknya main ke pantai, sebagai permintaan maaf karena beberapa hari kemaren ia terlalu sibuk dengan urusan BEM. Beberapa menit menunggu akhirnya Nabila keluar dari rumahnya dan langsung menghampiri Rony yang tengah duduk di teras rumahnya.
"Are you ready Sayang?"
"Readyyyyyyy, ayo berangkat."
"Gass."
Kali ini mereka berangkat menggunakan motor, sesuai permintaan Nabila yang ingin motoran ke pantai. Rony membantu memasangkan helm Nabila.
"Bisa? " Tanya Rony ketika Nabila ingin naik ke jok belakang motor Rony.
"Bisa kok," Ujar Nabila sembari berpegangan pada bahu Rony sebagai tumpuan.
Setelah di rasa siap, Rony langsung menjalankan motornya menyusuri jalanan kota Jakarta yang masih terpantau sepi karena masih terlalu pagi sepertinya.
Selama perjalanan menuju pantai, mereka isi dengan berbagai cerita kehidupan, maklum mereka baru saja menyelesaikan ldrnya. Walaupun hanya seminggu tapi bagi Rony maupun Nabila hal itu sangat terasa. Karena biasanya mereka selalu bertemu setiap hari. Rony menceritakan kegiatannya ketika di luar kota bersama beberapa anggota BEM. Sedangkan Nabila, ia menceritakan bagaimana kehidupannya tanpa Rony seminggu ini.
"Tahu gak Kak? Pas kamu di luar kota tuh, berasa banget sepinya. Aku kemana-mana sendiri, kalau engga ya sama Anggis, soalnya Ratu sibuk pacaran sama Kak Powl. Ngeselin kan? Aku jadi sering pergi bertiga sama mereka, tapi jadi nyamuk aku, ngeselin banget," Ujar Nabila menceritakan apa yang ia lakukan selama Rony di luar kota.
"Kasian pacar aku, yang penting pas jalan sama Paul sama Ratu juga di jajanin kan kamu haha."
"Ih malah ketawa, serius jadi nyamuk gak enak tau."
"Hahaha iya-iya maaf."
"Btw Kak, ini kapan nyampenya? Lama banget."
"Baru juga setengah jalan Nab, kenapa pegel? Kemaren kan aku dah bilang enakan pake mobil kamu malah minta motoran."
"Beda tahu Kak vibesnya hahaha, aku gak pegel kok. Cuman haus aja minumku yang ku bawa habis."
"Bilang dong By, di depan ada mini market mau berhenti dulu?"
"He, em."
"Oke."
Rony mengarahkan motornya untuk berhenti di salah satu mini market. Mereka berdua masuk ke dalam mini market tersebut, dengan tangan saling bergandengan.
"Mau beli minum apa?" Tanya Rony sembari membuka lemari es yang ada di mini market tersebut.
"Ini aja," Ujar Nabila sembari mengambil air mineral.
"Oke. Mau sekalian beli camilan ndak?"
"Boleh, aku milih dulu yaa," Ujar Nabila sembari berlari ke arah rak camilan yang berada di ujung.
"Hati-hati sayang, gak usah lari-lari."
Nabila tidak mendengarkan peringatan Rony, alhasil ia jatuh karena tersandung tali sepatunya sendiri.
"Aduhh," Ucap Nabila sembari berusaha berdiri, beruntung Rony langsung berlari ketika melihat Nabila tersandung. Ia langsung membantu Nabila untuk berdiri.
"Kan aku dah bilang hati-hati."
"Maaf."
" Yaudah iya, ada yang sakit gak?"
"Gak ada kok."
"Yaudah kita bayar ya? Habis itu kita lanjutin perjalanan, biar gak kesiangan sampenya."
"Iyaa."
Setelah membayar belajaan mereka, Rony dan Nabila memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan. Sekitar dua jam perjalanan akhirnya mereka sampai di pantai yang mereka mau. Ketika sampai Nabila langsung turun dari motor dan berusaha melepaskan kaitan pada helmnya. Namun tentu saja ia kembali kesusahan. Rony pun membantu kekasihnya itu untuk melepaskan kaitan pada helm Nabila.
"Mau langsung main air? Atau jalan-jalan dulu?" Tanya Rony sembari mengulurkan tangannya guna mengajak Nabila bergandengan. Dengan senang hati Nabila menerima uluran tangan tersebut.
"Jalan-jalan dulu aja, nanti kamu fotoin aku ya? Aku mau punya banyak moment di sini dan itu sama kamu."
"Iya sayang, yaudah yuk."
"Yukk."
Rony dan Nabila berjalan bergandengan sembari tertawa menyusuri pantai yang terpantau sedikit panas namun tidak terlalu menyengat, mungkin karna mereka sampai sudah memasuki waktu sore. Nabila berjalan sembari menarik-narik tangan Rony untuk mengikutinya, mereka bermain air, pasir, menari-nari di bibir pantai. Pada intinya hari ini mereka nikmati berdua, ya hanya berdua. Nabila yang merasa kelelahan mengajak Rony untuk duduk di pinggir pantai.
"Sayang, capek. Duduk yuk!" Ajak Nabila
"Iyaaa, kamu mau es kelapa gak?"
"Mau, kita beli dulu aja. Habis itu baru duduk."
"Yaudah, kamu mau ikut beli? Atau nunggu di sini aja?"
"Ikutt."
Mereka berdua berjalan menghampiri penjual es kelapa di pinggir pantai. Mereka membeli saty untuk berdua. Karena mereka merasa tidak akan habis jika membeli dua sekaligus. Setelah membeli, Rony dan Nabila kembali ke tempat tadi. Mereka duduk di sana sembari menikmati suasana tenggelamnya matahari di hari ini. Nabila menyenderkan kepalanya di bahu Rony, begitupun tangan Rony memposisikan diri untuk memeluk Nabila. Tangannya ia arahkan untuk sesekali mengelus puncak kepala kekasihnya itu.
"Makasih ya By udah mau aku ajak kesini. Hari ini aku seneng banget."
"Sama-sama sayang," Ujar Rony sembari mengecup singkat puncak kepala Nabila. Nabila yang merasakan ada sesuatu di atas kepalanya hanya bisa diam, sesekali ia tersenyum menahan rasa salah tingkahnya. Entahlah, padahal ia sudah berpacaran dengan Rony lebih dari sebulan. Tapi rasa salah tingkahnya tidak pernah berkurang.
Nabila mendongak, ia ingin melihat wajah Rony saat ini. Rony yang merasa di perhatikan pun menunduk, menatap lekat ke arah mata kekasihnya itu. Seolah bertanya 'ada apa'.
Nabila yang paham hanya bisa menggelengkan kepalanya. Karena jujur ia tidak tahu harus ngomong apa.
"Sayang, jangan tinggalin aku ya? Aku gak bisa kalau gak ada kamu," Ujar Rony tiba-tiba membuat Nabila kembali mendongakan kepalanya.
"Kamu ngomong apasih? Siapa yang mau ninggalin kamu?" Ujar Nabila sembari mengusap pelan pipi Rony.
"Aku cuman takut aja. Pokoknya kamu gak boleh kemana-mana oke? Kamu harus tetep sama aku terus. Aku bakal selalu lindungin kamu dari semua orang yang punya niat jahat ke kamu."
"Aku percaya itu kok. Kamu kan pahlawan aku hahaha."
"Bisa aja."
"Btw By, aku masih gak nyangka tahu bisa jadi pacar kamu."
"Kenapa gitu?"
"Ya kan kamu dulu susah banget buat di deketin, mana gak peka-peka lagi."
"Ya maaf, yang pentingkan sekarang udah bucin mampus. Iya gak?"
"Hahaha iya lagi, kok bisa sih By?'
" Gak tau, aku juga bingung. Aku sayang banget sama kamu Nab. Jadi please stay with me oke?"
"Okee sayang. Aku bakal selalu di sini buat kamu. I love you."
"Love you more."
Akhirnya sore itu sembari menikmati senja mereka saling mengungkapkan kata cinta. Hubungan mereka memang baru sebentar, tapi rasa yang mereka miliki cukup besar dan banyak pula cobaan yang harus mereka hadapi. Akankah kisah mereka berjalan seperti yang mereka harapkan? Atau malah sebaliknya? Dan ya hanya waktu yang bisa menjawabnya.
------
Kangen aku gak? 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Presma Itu Pacarku
Fanfiction"Akan ku kejar cintamu secara ugal-ugalan, tapi elegan dan gak kelihatan kalau aku yang suka duluan" -Nabila Khansa Sananta