𝐘𝐨𝐮❜𝐫𝐞 𝐌𝐢𝐧𝐞 || 𝐌𝐢𝐥𝐞𝐚𝐩𝐨 [𝐄𝐍𝐃]

𝐁𝐚𝐛 𝟏𝟗

𝐘𝐨𝐮❜𝐫𝐞 𝐌𝐢𝐧𝐞

~~

"Kau harus pergi, Apo.. Selamatkan dunia.. Hanya kau satu-satunya harapan semua orang disini." ucap Tong, memohon agar Apo pergi untuk menghentikan Almuten yang mengamuk di kota.

Apo menatap layar televisi dimana berita tentang amukan Almuten disiarkan, dan kehancuran yang parah terjadi, juga korban jiwa berjatuhan akibat amukan Almuten tersebut. Apo mengepalkan tangannya marah, karena banyak manusia yang harus menjadi korban amukan Almuten, juga para Esper yang mencoba melawan menjadi santapan lezat Almuten.

"Apa aku bisa? Aku sudah lama tidak mendapatkan Guiding.. Dengan kekuatanku ini, aku tidak yakin bisa melawan Almuten."

"Kau pasti bisa, Apo. Kami percaya padamu." ucap Dilraba.

"Benar, Po.. Percayalah.. Kau pasti bisa mengalahkan Almuten."

"Tapi bagaimana jika aku kalah?" Apo menatap Mile yang masih memejamkan matanya di atas ranjang. "Aku bahkan belum meminta maaf kepadanya, atau menyatakan perasaanku terhadapnya."

Phi Tong mendekat, "Tapi jika bukan kau? Siapa lagi, Apo? Kau lihat semua Esper itu?" menujuk ke layar televisi, dimana semua Esper secara bergantian muncul untuk melawan Almuten, namun malah berakhir menjadi santapan lezat Almuten tersebut. "Mereka semua tidak bisa mengalahkannya.. Jika terus seperti itu, maka para Esper akan musnah.."

Yang di katakan Phi Tong benar, Esper yang bertarung dengan Almuten semuanya kalah dengan telak. Jika kondisinya terus seperti itu, maka perlahan Esper yang ada di Negara ini akan musnah dan menjadi langka. Dungeon juga belum tentu Damai meski Almuten mati karena pasti akan muncul Almuten lain, dari dimensi lainnya yang akan menghancurkan dunia. Apo tidak memiliki pilihan lain, selain turun tangan untuk bertarung melawan Almuten yang kini tengah mengamuk di tengah kota.

"Baiklah, Phi. Aku akan bertarung melawan Almuten itu." ucap Apo yakin, dan percaya diri.

Tong mengangguk, "Kau pasti bisa, Apo."

"Selamatkan semua orang.. Kau pasti bisa.." ucap Dilraba.

Apo mengangguk, lalu menatap Mile dan mendekati pria yang ia cintai itu. Apo membungkukkan tubuhnya mencium kening Mile, kemudian berbisik lembut di telinganya. "Aku mencintaimu, Mile.. Aku mohon dengarkan aku, dan aku akan segera kembali untukmu." setelah berbisik, Apo kembali menatap Tong dan Dilraba. "Tolong jaga Mile, untukku."

"Kami akan menjaga Mile dengan baik, Po. Sekarang pergilah.. Habisi Almuten itu."

"Aku mengerti Phi.. Aku pergi."

"Hati-hati, Po.." ucap Dilraba, dan Tong bersamaan.

Apo menghela nafasnya berulang kali, mempersiapkan dirinya, dan berkonsentrasi sebelum akhirnya menggunakan portal untuk pergi ke tempat pertempuran melawan Almuten.

Wush..

Drap.

Apo berpindah langsung ke tempat pertarungan, dan ia benar-benar syok dengan semua pemandangan yang terlihat secara langsung. Seluruh kota hampir hancur menjadi tanah, juga para Esper yang mati karena melawan Almuten, dan beberapa Esper lain yang dimakan. Ia menelan saliva nya dengan kasar, dan dadanya terasa sesak melihat pemandangan mengerikan tersebut.

"Sial! Mahkluk apa sebenarnya kau ini?" gumam Apo.

"Esper Apo.. Selamatkan dirimu.." para Esper dibawah Apo berlarian menyelamatkan diri, dan meminta Apo untuk ikut berlari.

Namun, Apo tidak bisa berlari karena ia harus melawan Almuten tersebut dan mengalahkannya.

ROARR..