𝐘𝐨𝐮❜𝐫𝐞 𝐌𝐢𝐧𝐞 || 𝐌𝐢𝐥𝐞𝐚𝐩𝐨 [𝐄𝐍𝐃]

𝐁𝐚𝐛 𝟕

𝐘𝐨𝐮❜𝐫𝐞 𝐌𝐢𝐧𝐞

~~

Apo, dan Mile akhirnya pulang ke Mansion Apo setelah semua pekerjaan Mile selesai di Resto. Hari ini Resto benar-benar di penuhi oleh pengunjung yang ingin membeli Cake, namun kebanyakan pengunjung yang datang hanya datang untuk melihat Apo yang berada di Resto untuk menemani Mile. Sejujurnya Mile merasa sangat tidak nyaman karena kehadiran Apo di Resto tempatnya bekerja, apalagi Apo disana tidak melakukan apapun dan hanya duduk menunggu Mile yang sedang bekerja.

"Kau ingin mandi?" Ucap Apo kepada Mile, sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Sepertinya pria itu baru saja selesai mandi, dan langsung keluar setelah berpakaian rapih mengenakan piyama tidur untuk menghampiri Mile yang masih duduk di sofa ruang utamanya. Mile yang sedang duduk sontak menatap Apo, dan aroma harum dari tubuh Apo menyeruak hingga terhirup oleh hidungnya yang sangat sensitif oleh wangi-wangian. Namun, aroma tubuh Apo benar-benar harum, dan aromanya begitu menenangkan sehingga Mile tidak merasa terganggu dengan aroma yang muncul dari tubuh Apo.

"Sabun apa yang kau gunakan?" Tanya Mile.

"Hanya sabun mandi biasa, namun dengan ekstrak Zaitun dan bunga Lili. Kenapa?"

Menggeleng, "Tidak ada, aromanya sangat enak."

"Benarkah? Apa itu mengganggumu?"

"Tidak.. aku bilang aromanya enak. Jadi tidak masalah."

"Oh.. kalau begitu apa kau tidak mau mandi?"

"Aku akan mandi nanti."

Apo menatap Mile yang terdiam setelah berbicara beberapa kata kepadanya, lalu entah mengapa ia merasa jika Mile terus merenung dan wajahnya murung.

"Kau baik-baik saja Mile?"

"Aku baik."

"Benarkah?"

"Hm.. kalau begitu aku mau mandi dulu." Bangun dari duduknya. "Permisi.."

"Tunggu!"

Greb.

Bruk!

Karena tarikan tangan Apo, Mile yang hendak meninggalkan Apo di ruangan tengah sendirian malah terjatuh dan menimpah tubuh Apo sehingga kini Apo berada di bawahnya Mile. Mata keduanya pun saling menatap, dan jarak keduanya begitu dekat hanya beberapa centi saja. Dari posisi ini, Mile dapat melihat dengan jelas wajah Apo yang begitu cantik, dan menarik. Jantung Mile langsung berdebar-debar karena keduanya begitu dekat, dan intim dalam posisi Mile yang berada di atas Apo.

"Mi-Mile, kau.."

Cup.

Apo melebarkan matanya saat tiba-tiba Mile mencium bibirnya tanpa meminta izin lebih dahulu. Dia bahkan untuk pertama kalinya berinisiatif mencium Apo lebih dulu di bandingkan Apo yang selalu mencium Mile, karena jika tidak seperti itu Mile tidak akan mau mencium dirinya. Masih terkejut dengan sikap Mile yang mengambil inisiatif lebih dulu terhadap dirinya, Apo pun dibuat semakin terkejut kala Mile mulai melumat, menyesap, bahkan memasukan lidahnya ke dalam mulut Apo. Lidah keduanya saling bertemu, dan bertarung di mulut masing-masing secara bergantian.

"Eugh, Mile.."

Apo mendesah, saat Mile melepaskan ciumannya dan beralih ke leher Apo. Di leher Mile menjilati kulit putihnya yang mulus, lalu mengesapnya hingga meninggalkan Kissmark kemerahan di leher jenjang Apo. Apo pun hanya bisa mengerang kenikmatan, lalu satu tangan Mile ia gunakan untuk melepaskan kancing piyama yang dikenakan oleh Apo.

Setelah kancingnya terbuka semua, Mile menghentikan aksinya menciumi leher Apo dan menatap tubuh Apo yang sudah telanjang di depan matanya. Mile menelan Saliva nya dengan kasar saat melihat betapa indahnya tubuh bagian atas Apo, apalagi puting pink Apo yang mengeras benar-benar menggoda Mile seakan-akan meminta untuk Mile hisap, dan permainkan.