Bagian 24

387 38 4
                                    


Kini mereka semua sudah berada didalam kelas.begitupun dengan Aksara—Ia sekarang sudah duduk dibangku yang Ia tepati dengan perasaan tak karuan.

"Sa.."Mahen selaku teman sebangku Aksara memanggil pemuda itu yang tampak melamun menatap lurus kedepan.

Panggilan dari Mahen tak Aksara hiraukan.dia tetap melamun.

"Aksara.."Mahen menepuk pelan pundak sahabatnya itu.alhasil dia sadar dari lamunannya.

Aksara menoleh kearah sahabatnya tanpa ada niatan membuka suara.

Mahen yang paham menghela nafas sejenak."Masih mikirin soal yang tadi,ya.?"

Hanya gelengan lemah yang Aksara berikan.

Lagi dan lagi Mahen menghela nafas dibuatnya.

"Jangan boong.gue tau lo lagi mikirin perkataan ibu kantin tadi."

Untuk sekian kalinya Mahen  kembali menghela nafas."Maaf buat sekarang gue gak bisa ngebantuin lo,Sa.gue gak bisa bantuin lo tetap kerja di kafe.dan...sekarang gue juga gak bisa nolongin lo tetap kerja di kantin."

"Maaf.."sesalnya."Secepatnya gue bakal bantu cari kerjaan baru buat lo,Sa."

Kemudian Mahen mengambil sesuatu dari dalam tas miliknya.

"Ini ambil."Mahen menyodorkan amplop coklat pada Aksara."dari bokap.dia bilang ini buat lo sama Rora.tolong lo terima,Sa."

Aksara masih terdiam tidak tau harus bereaksi seperti apa.

"Perusahaan keluarga lo lagi dalam masalah,Hen.gak mungkin gue nerima uang ini."ucap Aksara kemudian.

Mahen tersenyum tipis seraya menepuk pundak Aksara beberapa kali.

"Tolong lo terima,jangan ditolak.nanti bokap gue marah."gurau Mahen diiringi kekehan kecil.melihat Aksara yang enggan menerima uang pemberian darinya,Ia langsung memasukkan amplop coklat itu kedalam tas milik Aksara.

"Jangan nolak rejeki."Mahen kembali membuka suara saat setelah selesai memasukkan amplop coklat kedalam tas Aksara.

"Fokus.guru nya udah dateng."lanjut Mahen seraya memutar badannya menghadap kedepan.

"Makasih banyak,Hen.gue gak bakal pernah lupa sama semua kebaikan lo."ungkap Aksara tulus.Ia tersenyum tipis."Gue bakal balas semua kebaikan lo selama ini sama gue dan Rora."

"Gue nolongin lo tulus,Sa.emang itu gunanya sahabat."Mahen membalas dengan senyuman manis yang selalu menghiasi wajah tampannya.lalu Ia kembali fokus menatap kedepan.

"Jangan pikirin itu dulu.sekarang fokus aja sama materi didepan."lanjutnya yang disetujui oleh Aksara.

Dua sahabat itu kembali fokus mendengarkan setiap materi pelajaran yang sedang dijelaskan oleh guru yang berdiri didepan kelas.

Dua sahabat itu kembali fokus mendengarkan setiap materi pelajaran yang sedang dijelaskan oleh guru yang berdiri didepan kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang