Bagian 41

94 11 0
                                    

******

Ditaman belakang sekolah.disanalah Azzia sekarang.gadis dengan rambut yang dibiarkan tergerai itu duduk dengan tenang disalah satu bangku yang ada disana.gadis itu menatap lurus kedepan,tatapannya begitu kosong.

"Aku kangen sama mama."Azzia berucap lirih."Sama kak Lea juga.kenapa kalian gak bawa aku ikut sama kalian?papa selalu nyiksa aku disini,"

Cairan bening tanpa diminta jatuh begitu saja membasahi wajah Azzia."Papa selalu pengen aku jadi yang pertama dalam hal apapun."

Lagi dan lagi cairan bening kembali berjatuhan membasahi wajah gadis malang itu."Kalau aku gak ngelakuin sesuai keinginan papa,papa bakal ngelakuin kekerasan sama aku."

Dengan kasar tangan Azzia menyeka air matanya yang masih mengalir.

"Mah,kak Lea.Zia kangen sama kalian."lirihnya."Zia capek,maaf kalau misalkan Zia pergi.pergi dengan cara yang paling kalian benci."

*********

"Aksa bakal kesana sekarang."

Setelah sambungan diputuskan.Aksara-pemuda itu kembali menyimpan ponsel kedalam tas selempang miliknya.

Rasa panik sekaligus tak menyangka kini benar-benar menguasai Aksara.dengan tangan bergetar hebat Aksara menyalakan mesin motornya.tadi,saat hendak meninggalkan area parkir sekolah,ponselnya tiba-tiba berbunyi.

Tentu Aksara memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut,saat si penelepon memberitahu,alangkah terkejutnya Aksara mendapatkan kabar yang menurutnya sangat terbilang tiba-tiba.

Dengan kecepatan tinggi.motor Aksara keluar dari area sekolah.motor vespa milik Aksara memecah jalanan di sore hari dengan langit sore yang mulai mendung.

Dari arah lain.tak jauh dari sana,masih didalam mobil.Beby—gadis itu tidak sengaja melihat Aksara yang mengendarai motornya begitu cepat,tentu itu membuatnya kebingungan sekaligus penasaran.

"Tumben Aksa bawa motor ngebut banget?gak kayak biasanya."Beby tidak melepaskan atensinya dari tempat yang baru saja Aksara lewati.

"Aksa kenapa ya?lagi ada masalah,atau ada hal lain.?"Tidak bisa dipungkiri.Beby sekarang mengkhawatirkan pacar pura-puranya itu."Gue harus nyusul dia."

Dengan gesit.Beby kembali mengendarai mobil miliknya meninggalkan area tersebut.Mobil Beby melaju lumayan cepat agar bisa mengejar motor Aksara yang sudah tak terlihat lagi olehnya.




Dijalanan yang cukup sepi,mobil Beby melaju semakin cepat tidak menghiraukan kondisi sekitar yang diguyur hujan hingga membasahi jalanan.tentu itu sedikit mengganggu penglihatannya.

"Aksa mana lagi?mana hujan turun deras banget."Beby terus mengendarai mobilnya.sesekali Ia memperhatikan jalanan yang hanya dilewati oleh mobilnya saja.

Namun,atensinya tidak sengaja melihat seseorang yang tak asing dimatanya yang berdiri ditepi jabatan.seperti hendak melompat.

Tanpa pikir panjang Beby menghentikan mobilnya tidak jauh dari sana.lalu Ia memutuskan keluar dari dalam mobil,tidak mempedulikan hujan yang mengguyurnya.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang