Bagian 31

262 24 3
                                    

Seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti biasa.sebelum kesekolah,Aksara terlebih dulu mengantar Aurora ke sekolahannya—Smp Pancasila.

Gadis smp itu sudah turun dari atas motor.namun Ia masih betah berdiri didekat sang kakak yang berada diatas motor.Aurora menatap laki-laki didepannya itu cukup lama.

Dan itu membuat Aksara kebingungan.Akhirnya Ia juga memutuskan turun dari atas motor.lalu Ia sedikit mencondongkan badannya kearah sang adik yang tetap menatapnya.

Tiba-tiba Aurora memeluknya begitu erat,dan itu membuatnya  keheranan.namun,dia tetap membalas pelukan dari Aurora.tangannya bergerak mengusap surai hitam milik Aurora penuh kasih sayang.

"Jangan dilepas dulu.aku masih pengen dipeluk sama mas Aksa."Aurora semakin mengeratkan pelukannya pada sang kakak.

Seperti yang Aurora bilang.Aksara tidak melepaskan pelukannya.Aksara menatap Aurora yang sedikit mendongak menatapnya dengan posisi masih dalam pelukannya.

Aksara menatap adiknya itu khawatir."Rora kenapa?ada masalah.?"

Masih didalam pelukan sang kakak.Aurora menggeleng cepat."Gak ada masalah.aku cuma pengen meluk mas Aksa lebih lama aja."

Lalu Aurora kembali menenggelamkan wajahnya pada dada bidang sang kakak.

Mendengar penuturan dari adiknya.perasaan Aksara tiba-tiba dibuat tidak tenang,rasa takut tiba-tiba menghantuinya.firasatnya mengatakan seperti akan terjadi sesuatu pada adiknya.namun,sebisa mungkin Aksara membuang jauh-jauh pemikiran buruk itu.

Dirasa sudah cukup memeluk sang kakak.Aurora melonggarkan pelukannya.Ia menatap kakaknya lamat-lamat.tatapan yang tadinya biasa saja,kini menjadi sendu.

"Aku sayang sama mas Aksa."ucapnya kemudian dengan senyuman manis yang menghiasi wajahnya yang cantik.

"Kalau misalkan aku pergi ninggalin mas Aksa.mas Aksa harus tetap hidup kayak biasanya,ya?mas Aksa harus tetap bahagia kalau misalkan aku pergi untuk waktu yang sebentar,atau lama."

Rasa takut dalam diri Aksara semakin bertambah.entah kenapa perasaannya semakin tidak tenang,apalagi mendengar penuturan dari sang adik yang seperti akan pergi jauh saja darinya.

"Rora.kamu ngomong jangan ngelantur gitu.mas gak suka.mas gak bakal biarin kamu pergi ninggalin mas.mas gak bakal pernah biarin itu terjadi."balas Aksara cepat.

"Aku juga gak mau ninggalin mas Aksa.tapi kan,setiap orang pasti ada waktunya buat ninggalin orang yang mereka sayang."

Mendengar setiap ucapan Aurora.rasanya Aksara ingin menangis saja.kenapa tiba-tiba adiknya berbicara seperti orang yang benar-benar pergi jauh.

"Udah lupain aja."Aurora kembali membuka suara.lalu Ia tersenyum manis kearah sang kakak."Kalau gitu aku ke kelas dulu,mas."

Dengan perasaan masih tak tenang.Aksara menyetujui perkataan Aurora dan barulah gadis itu benar-benar masuk kedalam area sekolah—dia berlari kecil menuju kelas yang dia tepati.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang